KOMPAS.com - Kesehatan kini menjadi hal yang paling penting. Hal ini karena Covid-19 masih menjadi musuh utama kesehatan di seluruh dunia.
Apalagi bagi pasien yang pernah terpapar Covid, tentu akan mengalami beberapa masalah pasca Covid. Salah satunya badan mudah lelah.
Tak hanya itu saja, kini juga muncul fenomena seseorang pasca sembuh dari Covid-19 dapat mengalami masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh.
Baca juga: UI, Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2022
Menurut Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K) virus Covid-19 selain mampu menyerang bagian tubuh manusia, ternyata juga mampu menyerang bagian otak.
Walaupun otak dilindungi oleh beberapa lapisan, penelitian mengungkapkan ternyata virus Covid-19 mampu menembus berbagai lapisan tersebut.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan seseorang pasca sembuh dari Covid dapat mengalami masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh.
"Intinya kalo ada masalah itu, baik pasca Covid-19 atau lainnya, jangan sampai dicuekin," ujar dr. Pukovisa seperti dikutip dari laman UI, Sabtu (4/9/2021).
Dijelaskan, gejala yang timbul pada bagian otak merupakan hal yang patut kita waspadai. Sebagai sumber sarana berpikir, otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan penyusun sistem saraf pusat.
Dengan demikian, dr. Pukovisa menegaskan untuk tidak menganggap sepele masalah atau gejala yang terjadi di otak. Karena itu dirinya menyayangkan sikap masyarakat yang mengganggap masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh pasca Covid-19 adalah hal yang biasa.
Pada kenyataannya, otak juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang.
Jadi pada intinya, masyarakat harus lebih peduli pada bagian otak bila menemukan masalah pada bagian tersebut. Hal ini dilakukan agar masalah pada bagian otak itu tidak menjalar ke bagian tubuh lainnya.
"Bila otak kita ada masalah, maka akan sulit untuk melihat bagian tubuh lain dengan normal dan baik, karena otak adalah pusat kendali tubuh," terangnya.
Baca juga: Mahasiswa Sembuh Covid, Ini Panduan Rehabilitasinya
Ia bercerita bahwa ada beberapa rekan kerja sejawat, tenaga kesehatan lain, dan masyarakat yang ia tangani mengalami penurunan fungsi kognitif pasca sembuh dari Covid-19.
Dia mencontohkan, banyak rekan kerjanya sebelum Covid-19 dapat mengerjakan tugas di bawah tekanan dan deadline, namun pasca Covid jutru ada beberapa yang lupa bahwa ada tugas yang perlu diselesaikan.
Dari pengalaman ini dirinya belajar bahwa masalah lupa, pikun, dan perilaku aneh pasca sembuh dari Covid-19 perlu diwaspadai dengan baik.