Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Purba di Indonesia, Siswa Yuk Belajar

Kompas.com - 07/09/2021, 15:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Manusia purba dulunya berpenampilan fisik yang berbeda dengan manusia saat ini. Sebab, manusia purbatelah hidup jutaan tahun yang lalu.

Diperkirakan, manusia purba hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Bahkan para peneliti juga telah menemukan fosil manusia purba di Indonesia. Bagi siswa sekolah yang sedang belajar manusia purba di Indonesia, ini beberapa penjelasan terkait manusia purba.

Baca juga: Situs Manusia Purba Sangiran, Siswa Yuk Belajar

Melansir laman resmi P2K Universitas Krisnadwipayana (Unkris), ada 6 jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

1. Meganthropus Paleojavanicus

2. Pithecanthropus Erectus

3. Pithecanthropus Robustus

4. Pithecanthropus Mojokensis

5. Homo Soloensis

6. Homo Wajakensis

Meganthropus Paleojavanicus

Ciri–ciri Meganthropus Paleojavanicus:

  • Mempunyai tulang pipi yang tebal
  • Mempunyai otot kunyah yang kuat
  • Mempunyai tonjolan kening yang mencolok
  • Mempunyai tonjolan belakangan yang tajam
  • Tidak mempunyai dagu
  • Mempunyai perawakan yang tegap
  • Memakan jenis tumbuhan

Pithecanthropus

Pithecantropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran

Ciri-ciri Pithecantropus Erectus:

  • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
  • Volume otak berkisar sela 750 – 1.350 cc
  • Badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
  • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
  • Tulang geraham kuat
  • Bagian tonjolan kening tebal melintang di dahi
  • Bagian hidung tebal
  • Bagian belakangan kepala tampak menonjol mirip wanita berkonde
  • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakangan

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas.

Homo Soloensis dianggarkan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1.300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Dianggarkan makhluk ini merupakan evolusi dari Pithecanthropus Mojokertensis.

Baca juga: Tips Racik Minuman Rempah Peningkat Imun, Siswa Ayo Coba

Oleh beberapa peneliti, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

Ciri-ciri Homo Soloensis:

  • Volume otaknya sela 1.000 – 1.200 cc
  • Tinggi badan sela 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk mengalami penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Hasil peninggalan

Pithecanthropus Erectus:

  • Kapak perimbas
  • Kapak penetak
  • Kapak gengam
  • Pahat gengam
  • Alat serpih
  • Alat-alat tulang

Baca juga: Siswa, Yuk Belajar Rempah Indonesia yang Kaya Manfaat

Homo Soloensis:

  • Kapak gengam / Kapak perimbas
  • Alat serpih
  • Alat-alat tulang
  • Alat-alat zaman dahulu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com