Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Optimisme Sekolah Sambut Asesmen Nasional dan PTM Terbatas

Kompas.com - 08/09/2021, 09:40 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dari SMPN 45 Jakarta, Satar mengaku bahwa persiapan yang dilakukan sejauh ini sudah sangat padat dan lengkap. Pihak sekolah telah melakukan simulasi pelaksanaan PTM terbatas.

“Semua infrastruktur sudah dilakukan. Dari mulai tempat cuci tangan di gerbang, lapangan, dan setiap kelas. Kami buat simulasi bagaimana orangtua mengantar, anak-anak diukur suhunya, bagaimana mereka cuci tangan, bagaimana kurikulum, dan SOP-nya seperti apa. Itu semua sudah kami petakan,” paparnya.

Bahkan, lanjut dia, pihak sekolah juga telah menyiapkan skenario jika ada siswa atau guru di sekolah yang sakit.

Caranya dengan membawa mereka dengan sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Menurut Satar, pihak sekolah sudah menjangkau sejumlah faskes untuk diajak bekerja sama.

Baca juga: Kemenag: 17.155 Madrasah Isi Daftar Periksa Kesiapan PTM Terbatas

“Lokasi faskes tidak jauh dan sangat terjangkau, rumah sakit (RS) juga terjangkau. Kalau memang nanti ada klaster baru, kami siap berhenti dan evaluasi. Itu semua sudah disiapkan dan sudah satu paket,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan vaksinasi, Satar menjelaskan, para guru, tenaga pendidikan (tendik), hingga siswa sudah hampir semuanya mendapatkan vaksin.

“Di SMPN 45 itu guru sudah 100 persen, tendik 100 persen, peserta didik ada sekitar 98 persen divaksinasi. Itu tidak bisa semua karena ada yang beberapa kurang sehat,” ungkap dia.

Meski demikian, menurut penjelasan Satar, tidak semua mata pelajaran (mapel) akan diajarkan di sekolah. Hanya beberapa mapel dengan keterbatasan metode daring saja yang akan diberikan.

Baca juga: 6 Tips agar Tetap Sehat Selama Ikuti PTM Terbatas di Sekolah

“Mapel seperti matematika, Bahasa Inggris, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan Bahasa Indonesia itu sulit jika tidak diajarkan secara langsung. Lainnya akan tetap dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti biasa, baik kelas tujuh, delapan, dan sembilan,” terangnya.

Lebih lanjut, Satar mengungkapkan bahwa pihak sekolah merasa siap dan bersemangat untuk menyambut pelaksanaan PTM terbatas tahun ini.

“Dari guru-guru itu juga sudah rindu untuk mengajar secara langsung. Intinya semua sudah disiapkan. Kami siap jalan, tinggal menunggu bel dibunyikan,” celetuknya.

Semangat menyambut PTM terbatas juga diungkapkan salah satu orangtua murid bernama Lilis (37) dari SD Islam Raudhah Bumi Serpong Damai (BSD), Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Baca juga: Mayoritas Orangtua Izinkan Anaknya PTM Terbatas, Kadisdik Depok: Harus Siap Antar Jemput hingga Bekali Masker

Ia mengaku tidak sabar menantikan realisasi PTM terbatas di sekolah. Sebab, selama ini ia merasa pembelajaran akan lebih efektif jika dilangsungkan secara offline.

“Saya setuju kalau anak ikut PTM terbatas. Jika melihat kondisi sekarang ini juga kan sepertinya kasus sudah menurun. Kalau di sini itu sudah masuk level tiga,” ungkapnya.

Lilis merasa yakin dan percaya bahwa pihak sekolah sudah menyiapkan skenario PTM terbatas dengan baik dan benar.

“Saya percaya saja, sih, kalau sekolah sudah mempersiapkan dengan oke. Di sekolah bahkan ada website khusus untuk informasi lengkap terkait Covid-19,” tutur dia.

Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menegaskan, daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 boleh menggelar PTM terbatas.

Baca juga: Turun Ke PPKM Level 3, Kota Madiun Gelar PTM Terbatas

Diberitakan Kompas.com, Rabu (25/8/2021), Nadiem menjelaskan, opsi PTM terbatas sudah diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri terkait panduan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Nadiem bahkan mendorong pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat melaksanakan PTM, khususnya di wilayah PPKM level 1-3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com