Penerjemah: Suci Anggunisa Pertiwi | Penulis: Pramonoadi (Editor Grasindo)
KOMPAS.com - Belakangan ini, marak bertebaran baliho wajah tokoh-tokoh politik di berbagai tempat.
Banyak yang menduga ini sebagai pemanasan jelang pilpres (pemilihan presiden) 2024, tetapi, tidak sedikit yang mengkritik cara itu.
Di tengah jungkir balik bangsa ini menghadapi pandemi yang seakan tak berujung, tokoh-tokoh yang ada di berbagai baliho itu dinilai tidak punya sense of crisis atau kepekaan dalam menghadapi krisis yang dirasakan sebagian besar masyarakat.
Situasi pandemi, politik membuat semua orang lelah kan? Untuk itu, kita tinggalkan saja masalah itu, biarkan para analis dan pengamat politik yang membahasnya.
Sekarang, kita fokus kepada sesuatu yang membangkitkan harapan. Salah satunya adalah novel Almond. Bahkan Suga dari Boyband BTS sempat ketahuan membaca buku ini juga.
Baca juga: 5 Idol Korea dengan Biaya Pendidikan Termahal, Ada yang Capai Rp 3 Miliar
Novel remaja Korea yang membangkitkan empati. Novel Almond adalah novel yang memberi harapan dan mengajarkan pada kita semua bahwa setiap anak lahir dalam kondisi suci dan bersih bagai kertas putih kosong.
Tokoh utama dalam novel Almond ini didiagnosa menderita Alexithymia atau ketidakmampuan mengungkapkan emosi serta merasakannya.
Alexithymia merupakan penyakit kejiwaan yang dilaporkan pertama kali pada jurnal kesehatan tahun 1970-an.
Alexithymia terjadi dapat karena kurang berkembangnya rasa emosional selama masa kanak-kanak, pasca-gangguan stres traumatis, atau bisa juga terjadi karena penderita dilahirkan dengan amigdala yang berukuran kecil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.