Hingga YoonJae remaja pun terbiasa merespons berbagai kondisi emosi lawan bicaranya meskipun ia tak mampu menampakkan perubahan ekspresi seperti orang normal lainnya. Namun, semuanya berbalik. Diawali dari Yoonjae berjumpa dengan “monster” lainnya, seorang berandalan bernama Gon. Monster yang suka memukuli Yoonjae dan penasaran dengan kondisinya yang tidak bisa merasakan sakit dan tak mengaduh sama sekali ketika ditendang dan dihajar hingga babak belur.
Baca juga: Buku Minggu Ini: 5 Pilihan Adult Coloring Book Pengurang Stres
Bahkan, Yoonjae tidak pernah membalas perlakuan kasar Gon kepadanya. Alih-alih balik memukul atau menyerang, Yoonjae malah menunjukkan “rasa kasih” kepada Gon. Suatu “perasaan” yang selama ini asing bagi Yoonjae. Bahkan, Yoonjae dapat berbincang dan mendiskusikan hal-hal menarik bersama Gon.
Sohn Won-Pyung, pengarang novel ini, menulis, “Apakah anak ini dapat terus memberikan cinta tanpa peduli bagaimana dia tumbuh nanti?”, “Apakah aku sendiri juga bisa memberikan cinta?” Ternyata, seseorang yang dilabeli sebagai monster karena tidak dapat menunjukkan emosi yang tepat dan empati pada kemalangan orang lain mampu menunjukkan “rasa kasih”-nya.
Hal ini menjadi tamparan keras bagi kita semua yang belum pandai dalam mengelola empati. Seseorang yang tak dapat merasakan emosi seperti sosok Yoonjae saja mampu merespons dengan tepat kemalangan orang lain. Lalu, kita sebagai orang “normal”, kenapa tidak bisa? Atau jangan-jangan “nurani” kita yang sakit! Semoga tidak.
Penasaran dengan bukunya? Nah, kamu bisa mencari tahu detailnya dengan membeli di
https://www.gramedia.com/products/almond/
Jangan lupa, dapatkan diskon 20% dengan mengisi link ini https://bit.ly/voucher_artikel/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.