Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminar RSUI: Begini Deteksi Dini dan Penanganan Kanker Prostat

Kompas.com - 12/09/2021, 07:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

  1. sering buang air kecil
  2. pancarannya makin lemah
  3. darah dalam urin
  4. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
  5. keinganan untuk sering buang air kecil di malam hari

Karenanya, jika dengan adanya simptom dan tanda-tanda tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit itu.

Dimulai dari tahap wawancara riwayat penyakit yang dirasakan, meraba lubang pelepasan, pemeriksaan antigen spesifik prostat, tahap skrining, tahap konfirmasi dengan biopsi prostat dan pemeriksaan pencitraan.

Tahap screening kanker prostat pada pria berusia di atas 50 tahun terutama dengan keluhan gangguan berkemih dan pria berusia di atas 45 tahun dengan riwayat kanker prostat dalam keluarga.

Baca juga: Mahasiswa UGM Inovasi Limbah Masker Medis Jadi Bahan Organik

Penanganan kanker prostat

Narasumber lain, Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, Sp.U(K), Ph.D., menyampaikan tentang penanganan kanker prostat, terapi, dan operasi yang harus dilakukan.

Untuk penanganan kanker prostat dengan:

1. pengawasan aktif melakukan pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) selama 6 bulan

2. colok lubang pelepasan (12 bulan)

3. pemeriksaan radiologi atau pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.

Dijelaskan, pilihan penanganan kanker prostat, yaitu:

1. Untuk stadium awal dengan melakukan pengawasan aktif.

2. Stadium pertengahan lanjut dengan melakukan terapi radiasi, operasi, terapi hormonal lini pertama

3. Stadium lanjut dengan terapi hormonal lini kedua, kemoterapi, terapi dalam tahap penelitian, radiofarmaka, dan PARP Inhibitor Imunoterapi.

Karena itu, dia berpesan kepada masyarakat yang memiliki gejala atau tanda-tanda tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan agar bisa mengetahui penyakit dan penanganannya.

Baca juga: Doktor Baru UGM Ini Lakukan Penelitian Pengobatan Kanker

"Sebaiknya, bila terdiagnosis dengan kanker prostat, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis Urologi atau Konsultas Urologi terdekat untuk menentukan pilihan penanganan kanker prostat yang paling sesuai," harap Prof. Chaidir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau