Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia, Sosok Pencipta Handphone yang Dijuluki Bapak Ponsel

Kompas.com - 14/09/2021, 12:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah kamu siapa sosok dibalik penemu ponsel yang membuat komunikasi kini menjadi lebih mudah?

Setelah pesawat telepon ditemukan pertama kali pada tahun 1876 oleh ilmuwan kelahiran Skotlandia, Alexander Graham Bell, telepon seluler akhirnya ditemukan pertama kali oleh seorang veteran perang berkebangsaan Amerika Serikat, Martin Marty Cooper.

Merangkum platform edukasi Kelas Pintar, Cooper yang lahir pada 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat itu merupakan lulusan sarjana di bidang Electrical Engineering pada tahun 1950.

Lalu, ia menjadi pemimpin tim insinyur dari Motorola sebagai direktur Penelitian dan Pengembangan.

Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama

Cooper memiliki tugas mengembangkan perangkat genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil (Car Phone). Cooper juga merupakan CEO dan pendiri ArrayComm, sebuah perusahaan yang bekerja dalam penelitian teknologi Smart Antena dan mengembangkan jaringan nirkabel, dan merupakan direktur Penelitian dan Pengembangan Motorola.

Perjalanan Martin Cooper membuat handphone

Sambil bekerja, Cooper lantas mengambil Pendidikan magisternya dan pada tahun 1957 berhasil menerima gelar Magister dalam bidang rekayasa elektronika dari Illinois Institute of Technology.

Pada tahun 1960, ia berperan penting dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang sebelumnya terbatas digunakan dalam satu bangunan tunggal menjadi semakin luas yang dapat menghubungkan antar kota.

Salah satu prestasi kerjanya adalah saat ia membantu memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang dibuat untuk radio. Hal ini mendorong perusahaan untuk memproduksi massal kristal kuarsa pertama untuk digunakan dalam jam tangan quartz.

Baca juga: Beasiswa S1 Oxford-Cambridge 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Hidup

Pada tahun 1970-an, John F. Mitchell yang merupakan kepala insinyur proyek komunikasi portabel Motorola memberi tanggung jawab pada Cooper di divisi telepon mobil (Carphone).

Mitchell dan Cooper membayangkan sebuah produk komunikasi yang kecil dan cukup ringan untuk menjadi alat portabel. Keduanya, membutuhkan waktu 90 hari pada tahun 1972 untuk menciptakan prototipe pertama dari ide tersebut.

Panggilan pertama dengan handphone

Cooper, Mitchell dan para insinyur lainnya akhirnya mematenkan penemuan “Radio Telephone System” yang diajukan pada 17 Oktober 1973 dengan nomor paten 3906166 dan disetujui pada September 1975 atas nama mereka.

Cooper dianggap sebagai penemu pertama telepon genggam seluler (handphone) pertama dan orang pertama yang melakukan panggilan dengan prototipe ponsel genggam seluler tersebut pada 3 April 1973.

Kejadian yang bersejarah tersebut disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang orang yang lewat di jalan kota New York.

Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S. Engel, kepala riset di Bell Labs. Panggilan pertama tersebut sebagai penanda mulainya pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi ke arah komunikasi telepon yang portabel di mana seseorang dapat langsung berkomunikasi langsung dengan orang lain, tidak lagi mengandalkan telepon rumah.

Martin Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia mendapat ide untuk mengembangkan ponsel setelah menonton Kapten Kirk yang menggunakan suatu alat komunikator pada acara serial televisi Star Trek. Hingga pada akhirnya, Cooper digelari sebagai "Bapak Telepon Selular (Ponsel)"

Baca juga: Beasiswa S1-S2 di Australia 2022, Senilai Rp 106 Juta Per Tahun

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Edu
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Edu
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih 'Digital Innovation in Education'
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih "Digital Innovation in Education"
Edu
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Edu
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Edu
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Edu
Unika Atma Jaya Gelar 'Open House' di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Unika Atma Jaya Gelar "Open House" di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Edu
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Edu
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Edu
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Edu
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Edu
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
Edu
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau