Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK di Bantul Ciptakan Motor Listrik dari Bahan Daur Ulang Sepeda

Kompas.com - 19/09/2021, 17:09 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembuatan kendaraan listrik kini terus didorong sebagai alat transportasi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan besar pun saat ini sudah banyak yang meluncurkan kendaraan dengan tenaga listrik.

Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi juga telah menciptakan inovasi kendaraan listrik. Tak mau kalah dengan para mahasiswa di perguruan tinggi, pelajar SMK Ki Ageng Pemanahan di Jalan Parangtritis, Garselo, Patalan, Jetis, Bantul juga berhasil membuat motor listrik.

Bahkan motor listrik berukuran kecil ini sebagian besar menggunakan bahan daur ulang.

Baca juga: Peneliti UGM Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh Dunia Versi TIME

Guru dan siswa SMK membuat motor listrik

Kepala Bengkel SMK Ki Ageng Pemanahan, Wandi Purnomo menerangkan, pembuatan motor listrik bernama SMK KAP ini berawal dari adanya program dari Kemendikbud Ristek agar setiap SMK membuat suatu produk. Tentu produk tersebut harus ada kaitannya dengan jurusan yang ada sekolah tersebut.

"Sebenarnya awalnya itu mengarah ke videotron, tapi karena perlu biaya besar dan SDM juga terbatas jadinya kita beralih ke motor listrik," kata Wandi Purnomo seperti dikutip dari laman Direktorat SMK, Kemendikbud Ristek, Minggu (19/9/2021).

Menurut Wandi, pemilihan videotron dilatarbelakangi karena di SMK Ki Ageng Pemanahan Bantul memiliki dua jurusan yaitu mekatronika dan teknik komputer jaringan (TKJ).

Namun pembuatan videotron berubah menjadi motor listrik setelah Kemendikbud Ristek menganjurkan setiap sekolah untuk menggandeng perusahaan yang bergerak sesuai dengan jurusan yang ada di SMK KAP.

Baca juga: UIN Jakarta Buka Lowongan Kerja Jadi Dosen Tetap BLU, Cek Infonya

Wandi menerangkan, kemudian SMK KAP bekerja sama dengan PT Chikal Bakal Mandiri untuk memulai pembuatan motor listrik. Dalam pembuatannya, Wandi juga melibatkan 6 orang baik dari guru maupun siswa.

"Kita melibatkan 6 orang terdiri guru-guru, dan salah satunya dari industri. Selain itu untuk perangkaiannya melibatkan para siswa," tutur Wandi.

Gunakan bahan daur ulang

Pembuatan motor listrik itu berlangsung sejak bulan Juli. Mengingat pihaknya merakit 2 unit motor namun pada akhirnya hanya fokus pada satu unit motor saja.

"Sebenarnya kita sudah mau merakit 2 motor tapi satu masih kerangka saja. Sehingga belum ada tahap perakitan selanjutnya. Karena itu kita kan masih fokus menyempurnakan prototype yang pertama," imbuh Wandi

Disinggung soal komponen pembuatan motor, Wandi mengaku sebagian besar berasal dari bahan daur ulang dan sparepart sepeda. Sedangkan dayanya menggunakan baterai lithium 48 Volt.

"Kalau bahan kita sebagian daur ulang, kita pakai besi tidak terpakai dikumpulkan dipotong-potong terus dirangkai. Untuk baterainya seperti baterai laptop terus dirangkai pararel, kita pakai lithium 48 volt," jelasnya.

Baca juga: Nadiem Makarim: Lulusan Guru Penggerak Wajib Bawa Perubahan

Motor listrik bisa tempuh puluhan kilometer

Dengan baterai tersebut, Wandi mengaku motor listrik SMK KAP bisa melaju puluhan kilometer. Terlebih motor listrik berukuran kecil ini bisa di-charge di mana saja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau