Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Pendidikan Kesehatan yang Harus Diterapkan di Sekolah

Kompas.com - 20/09/2021, 13:36 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kini, banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan PTM Terbatas. Hal ini mengingat kasus Covid-19 mulai menurun.

Karenanya, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PTM adalah menanamkan prinsip dan pola hidup sehat.

Oleh karena itu, tiga program pokok UKS seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dijalankan dengan baik dan benar.

Baca juga: Siswa, Ini Sejarah Palang Merah Indonesia

Tentu, pendidikan kesehatan sebagai bagian dari tiga program pokok UKS menjadi fokus utama satuan pendidikan dalam membina peserta didiknya. Pasalnya, pendidikan kesehatan adalah hal fundamental untuk memulai hidup sehat di sekolah.

Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan ialah para siswa bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah.

Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.

Ada beberapa pendidikan kesehatan yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk mengedukasi dan membina siswa atau peserta didiknya.

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Senin (20/9/2021), berikut pendidikan kesehatan yang bisa diterapkan di sekolah di masa pandemi ini:

Pendidikan dan literasi gizi

Dengan terpenuhinya asupan gizi bagi peserta didik, pembelajaran yang ditangkap oleh para peserta didik akan lebih maksimal.

Maka dari itu, pendidikan dan literasi gizi dilakukan sebagai upaya untuk mengubah sikap dan perilaku untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik.

Dalam pendidikan gizi, peserta didik diedukasi mengenai menu makanan yang sehat dan bergizi cukup. Sarapan bersama juga bisa dilakukan dengan membawa bekal bergizi seimbang.

Baca juga: Siswa SMP Ikut AN 2021, Ini Mekanisme Pengerjaan Soal Berbasis Komputer

Untuk literasi gizi, guru dapat menugaskan kepada peserta didik agar membaca tulisan seputar edukasi gizi yang dilaksanakan seminggu sekali, 15 menit pada jam literasi di sekolah.

Selain membaca, siswa juga dapat berdiskusi dengan guru, membuat project bertema gizi, atau role play di kelas.

Optimalisasi aktivitas fisik

Selain gizi yang cukup, pendidikan kesehatan juga terdapat di kegiatan intrakurikuler dalam mata pelajaran PJOK.

Aktivitas fisik dalam mata pelajaran PJOK harus dimaksimalkan, didukung juga dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik seperti futsal, basket, voli, pencak silat, dan sebagainya.

Siswa dapat juga diimbau untuk melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, minimal 1 kali per hari. Peregangan bisa me-refresh para peserta didik setelah jenuh belajar.

Pembinaan kader kesehatan sekolah

Sekolah perlu mengadakan kegiatan pembinaan kader kesehatan sekolah bagi para peserta didiknya. Kader kesehatan sekolah adalah:

  • peserta didik yang terpilih untuk membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKS
  • menyebarkan informasi kesehatan bagi teman sebaya
  • mengajak dan memberikan teladan pelaksanaan

Baca juga: Siswa, Yuk Belajar Mengenal Matahari dalam Tata Surya

Idealnya, setiap kelas memiliki satu kader kesehatan sekolah agar penyebarannya merata. Pembinaan kader-kader kesehatan ini menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang bisa meningkatkan pengetahuan peserta didik terkait bidang kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau