Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor IPB Bagikan Tips dan Trik Bimbing Mahasiswa S1-S3

Kompas.com - 29/09/2021, 18:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar IPB, Prof. Ronny Rachman Noor mengaku, mendidik dan membimbing mahasiswa S1, S2, dan S3 tentunya akan sangat berbeda.

Jika pada level S1, kata dia, mahasiswa pada umumnya sedang dalam proses mencari jati dirinya.

Baca juga: Umur 24 Tahun, Mahasiswa Ini Sudah Raih Gelar Doktor

"Sedangkan S2 dan S3, dosen menghadapi mahasiswa yang sedang mencari kedalaman dan kemandirian ilmu," ucap dia melansir laman IPB, Rabu (29/9/2021).

Dia menyebut, kegagalan dosen dalam mengatur dan membimbing mahasiswa pada strata yang berbeda ini tidak hanya membuat frustasi, tapi mahasiswanya juga menjadi kebingungan dan frustasi.

Untuk mengatasi hal ini, dia menyarankan supaya diadakan pertemuan dan diskusi secara terbuka antara dosen dan mahasiswa bimbingannya.

"Dosen dapat saja menentukan aturan-aturan yang harus disepakati, namun sebaiknya dikomunikasikan dengan mahasiwa yang akan dibimbing dan ditanyakan apakah aturan tersebut dapat disepakati," ujar dia.

Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu disepakati antara dosen dengan mahasiswa, seperti:

  • Kesepakatakan mahasiswa bertemu dengan dosen tepat waktu.
  • Kesepakatan kemandirian mahasiswa, dalam arti tidak selalu tergantung pada dosen pembimbingnya.
  • Kesepakatan mahasiswa menghubungi dosennya jika sedang menghadapi masalah baik masalah pribadi maupun masalah akademik.
  • Kesepakatan terkait aturan cara dan waktu diskusi dan komunikasi.

"Kesepakatan ini penting untuk dipatuhi baik oleh dosen dan mahasiswa agar proses bimbingan dapat berjalan dengan baik," jelas Ronny.

Baca juga: 8 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS Graduate Employability Rankings 2022

Dalam pelaksanaannya, lanjut Ronny, kegagalan melakukan kesepakatan di awal bimbingan dapat berakibat fatal.

Dia mencontohkan, seperti terputusnya komunikasi, karena dosen dan mahasiswa merasa tidak nyaman dalam berkomunikasi.

Bahkan, menghilangnya mahasiswa dari kegiatan akademis yang menyebabkan mahasiswa mengalami drop out (DO).

Hal lain yang menurutnya perlu dipertimbangkan dosen pembimbing adalah jumlah bimbingan.

"Dosen perlu mempertimbangkan dengan matang terkait waktu yang harus dialokasikannya dalam melakukan bimbingan di luar tugas pokoknya seperti memberikan kuliah, meneliti dan melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat serta tentunya waktu bagi keluarganya," tutur dia.

Lanjut dia menuturkan, membimbing mahasiswa S1 lebih kepada kegiatan rutin, agar mereka dapat lulus tepat waktu dengan kualitas yang tinggi dan membuka wawasan, kemandirian dan motivasi.

Sedangkan membimbing mahasiswwa S2 dan S3 akan lebih menekankan pada pengembangan wawasan dan kemandirian keilmuan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau