KOMPAS.com - Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) Bernadus Setya Ananda W berbagi cerita dan pengalamannya dalam membangun bisnis. Bernadus sendiri masuk di daftar “Forbes 30 Under 30 Indonesia” dan “Forbes 30 Under 30 Asia”.
Bernadus menyatakan bahwa perjalanan menuju sukses tidak mudah. Untuk menjadi seorang high achiever, mereka harus mulai membangun winning mentality, di mana segala hal yang ingin dicapai hanya bisa didapatkan melalui perjuangan.
"Banyak harga yang harus dibayar untuk mendapatkan prestasi dan dampak signifikan," ujarnya seperti dikutip dari laman ITB, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Tim ITB Teliti Fosil di Waduk Saguling, Temukan Fakta Hewan Purba
Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian pelatihan yang diselenggarakan untuk membangun karakter dan kepemimpinan mahasiswa.
Selain itu, dia memberi nasehat bahwa soft skills di luar kelas penting. Namun, technical skills yang diajarkan di kuliah juga berguna.
Menurutnya, keraguan saat terjun ke dunia kerja adalah masalah yang sering dihadapi pada anak-anak muda.
Ketika para mahasiswa lulus perkuliahan, mereka kewalahan dengan semua pilihan karier yang ada. Bernadus sendiri pernah mengalami pergumulan ini.
Dia bingung untuk bekerja di pabrik perminyakan dan gas, menjadi konsultan bisnis di bank, atau mengikuti cita-cita masa kecil untuk menjadi penyanyi.
"Pada akhirnya, pekerjaan pertama kalian adalah stepping stone kalian untuk berkarier lebih baik di zona profesional," imbuhnya.
"Kadang-kadang, apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita. Karena itu, kita perlu menganalisa diri sendiri agar dapat menentukan pilihan kerja yang tepat bagi kita," jelasnya.
Analisa tersebut dilakukan lewat SHAPE (Spiritual gift, Heart, Ability, Personality dan Experience). Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, para milenial dapat mengetahui pekerjaan yang membuat mereka senang serta membawa banyak dampak kepada lingkungan sekitar.
Kemampuan, kepribadian dan pengalaman masing-masing juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan mewujudkan mimpi.
Baca juga: SITH ITB: Begini Cara Menjaga Kualitas Teh
Dikatakan, kepemimpinan di pekerjaan penting, dan gaya kepemimpinan orang berbeda. Untuk memimpin dengan baik, mereka harus menjadi follower yang baik dahulu untuk mengetahui kondisi lingkungan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti konsep FAITH (Faithful, Available, Involved, Teachable, dan Hungry).
Untuk menjadi pemimpin berarti harus bisa menghormati, melayani dan menginspirasi orang sekitar selagi fokus dengan tujuan dan mendengar berbagai masukan tanpa takut.