KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan penelitian pada daun belimbing wuluh. Jika buahnya asam, tetapi daunnya mengandung antibakteri.
Mereka berhasil meneliti dan menciptakan antibakterial yang cukup ampuh untuk daging ayam. Menurut Hanifa Adani selaku ketua kelompok, ide tersebut muncul dari kegiatannya membaca jurnal-jurnal sebelumnya yang meneliti terkait antibaktei.
Selain itu, sebagian besar ayam yang ada di pasar dan rumah potong masih mengandung zat Salmonella. Padahal zat tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi.
Baca juga: Unesa-UMM Kembangkan Aplikasi bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus
Dari kedua hal tersebut akhirnya menggerakkan tim tersebut dalam melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berbasis riset.
"Sebelumnya, kami telah membaca berbagai jurnal yang membahas terkait antibakteri," ujarnya seperti dikutip dari laman UMM.
"Kami menemukan fakta bahwa banyak beredar daging yang masih mengandung zat berbahaya jika dimakan oleh manusia. Salah satu zat berbahaya itu adalah salmonella," imbuhnya.
Adapun selama proses riset penelitian, mereka menemukan adanya zat flavonoid pada daun belimbing wuluh.
Zat ini memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan pada kandungan makanan dan mencegah berkembangnya zat buruk salmonella pada daging ayam. Hal tersebut menjadikan daun belimbing wuluh sebagai sumber antibakteri.
"Daun belimbing wuluh yang mengandung flavonoid menjadikannya sebagai sumber antibakteri yang berfungsi menagkal zat salmonella pada daging ayam," terangnya.
Dijelaskan, proses pembuatan antibakteri sendiri memakan waktu tiga hingga empat minggu. Dimana pembuatannya harus melalui proses ekstrasi.
Untuk prosesnya ialah:
1. daun belimbing wuluh dipotong-potong
2. dikeringkan
3. dihancurkan hingga halus
4. ditambahkan pelarut