KOMPAS.com - Salah satu dosen Universitas Jember (Unej), Prof. Bambang Kuswandi masuk dalam daftar 58 ilmuwan asal Indonesia paling berpengaruh di dunia versi Stanford University Amerika Serikat.
Kabar ini makin membanggakan lantaran Prof. Bambang Kuswandi berhasil menempati peringkat ketiga dari 58 ilmuwan asal Indonesia.
Prof. Bambang Kuswandi adalah guru besar dan peneliti asal Fakultas Farmasi yang fokus pada pengembangan sistem sensor kimia dan biologi untuk obat, pangan dan kesehatan.
"Alhamdulillah, tentu saja penghargaan ini menjadi penyemangat bagi saya untuk lebih giat meneliti, dan bersyukur jika ternyata hasil penelitian saya dijadikan rujukan oleh peneliti lain," kata Prof. Bambang Kuswandi seperti dikutip dari laman Unej, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Rasakan Kuliah di UC Davis, Ini Tips Ikuti IISMA dari Mahasiswa Unsoed
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III ini sudah memiliki 70 karya tulis ilmiah hasil penelitiannya mengenai sensor kimia dan biologi yang dimuat berbagai jurnal ilmiah internasional.
Prof. Bambang Kuswandi mulai meneliti sensor kimia dan biologi semenjak menempuh kuliah pascasarjana di University of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST) di Inggris tahun 1997.
Kajian tersebut juga dijadikan sebagai tema tesis dan disertasinya.
Prof. Bambang Kuswandi memilih fokus pada sensor kimia dan biologi karena aplikasinya dibutuhkan oleh masyarakat luas.
"Untuk pengembangannya tidak selalu memerlukan standar laboratorium yang canggih," ujar Prof. Bambang.
Baca juga: Gagas Ekstrak Kulit Mangga Cegah Korosi, Mahasiswa ITS Juara di Taiwan
Secara berkala Stanford University menggelar pemeringkatan ilmuwan yang dinilai memiliki pengaruh di dunia melalui publikasi ilmiah bertajuk Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standarized Citation Indicators.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.