KOMPAS.com - Hampir tiap anak memiliki mata pelajaran yang menjadi favorit, termasuk mata pelajaran yang ia anggap sulit. Alasannya beragam, mulai dari cara mengajar yang mungkin kurang bisa diterima anak, penyampaian materi yang tak sesuai dengan gaya belajar anak, hingga minat anak.
Memaksa anak untuk menyukai atau berprestasi di semua mata pelajaran bukan hal yang tepat. Namun, ada cara yang bisa dilakukan orangtua agar anak lebih tertarik untuk mempelajari mata pelajaran yang dianggapnya sulit.
Berikut cara yang bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan minat anak pada mata pelajaran yang sulit, merangkum laman BPK Penabur:
Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar
Menghubungkan mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak merupakan salah satu cara paling praktis dan efektif untuk membuatnya lebih mudah memahami pelajaran tersebut.
Anak akan mendapatkan lebih banyak pemahaman dari penjelasan yang anda berikan.
Misalnya, jika mata pelajarannya adalah tentang penambahan matematika, orangtua bisa mengajaknya untuk berbelanja.
Lalu, minta anak untuk mengambil beberapa barang dan menjumlahkannya.
Untuk membuat mata pelajaran menjadi menarik, orangtua dapat mencoba beberapa kegiatan yang menyenangkan, melalui kompetisi atau permainan misalnya.
Orangtua juga bisa memilihkan media pembelajaran interaktif sesuai dengan gaya belajar anak, apakah visual, auditori maupun kinestetik.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Orangtua perlu menghubungkan mata pelajaran dengan lingkungan kerja yang dapat digeluti bila menguasainya.
Sampaikan kepada anak bahwa pengetahuan luas tentang mata pelajaran ini dapat membantunya meraih cita-cita.
Menghubungkan mata pelajaran dengan kehidupan dan pengalaman orangtua dapat menjadi cara lain untuk meningkatkan minat anak dalam belajar.
Ceritakan tentang pengalaman pertama orangtua dengan mata pelajaran itu. Katakan pada anak kalau bukan hanya dia yang mengalami kesulitan. Lalu, beri tahu anak bagaimana cara mengatasinya.
Hindari mengancam anak bahwa ia akan mendapat masalah jika tidak menguasainya. Anak umumnya tidak bereaksi secara normal di bawah tekanan dan sering berakhir dengan reaksi berlebihan.
Karenanya, orangtua harus selalu terdengar positif dan memotivasi anak. Lakukan langkah-langkah yang membuatnya merasa cukup mampu untuk memahami topik tertentu.
Baca juga: Mengenal Ikigai, Rahasia Etos Kerja Tinggi dan Karier Cemerlang ala Jepang