Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Ini 5 Cara Bangun Kedisiplinan Anak Usia Sekolah

Kompas.com - 08/11/2021, 06:45 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Masa-masa usia sekolah dari mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) merupakan masa anak untuk menerapkan disiplin.

Kedisiplinan sederhana yang diterapkan orangtua, seperti disiplin waktu, disiplin untuk membereskan kamar atau barang pribadi, hingga disiplin untuk patuh pada aturan akan menjadi bekal karakter di kemudian hari.

Namun, untuk menumbuhkan disiplin positif, penting bagi orangtua untuk berpikir bahwa disiplin bukan tentang pelatihan, ancaman, dan hukuman. Pasalnya, ini justru akan membuat anak melakukannya dengan terpaksa kalau ada orangtua saja.

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan disiplin positif pada anak, merangkum laman Sekolah BPK Penabur:

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Tangerang dan Tangsel Berdasar Nilai UTBK 2021

1.Pikirkan kembali arti "disiplin"

Tom Limbert, konsultan parenting dan penulis buku "What The Want Tell You About Parenting" mengatakan bahwa keliru bila orang tua masih berpikir bahwa disiplin adalah tentang pelatihan, ancaman, dan hukuman.

Menurutnya, disiplin adalah tentang pengajaran dan pendidikan keseharian.

Ia juga mengatakan bahwa anak-anak perlu paham bahwa mereka disiplin bukan untuk menyenangkan orang tuanya, melainkan untuk kebaikan mereka sendiri dan membawa manfaat bagi mereka.

Oleh karena itu, mendidik anak untuk menjadi disiplin adalah cara orang tua menghargai kemampuan anak-anaknya. Penting bagi orang tua untuk menunjukkan penghargaan tersebut.

Baca juga: Sekolah Pelita Harapan Buka Beasiswa bagi Siswa Se-Indonesia, Senilai Rp 33 Miliar

2. Instruksi efektif

Untuk membuat anak mau mendengarkan, penting bagi orangtua memperhatikan bagaimana cara orangtua berkomunikasi.

David W. Johnson, terapis pernikahan dan keluarga di Clovis, California, AS, mengatakan jika orangtua memberi tahu anak hal yang sama berulang kali sebelum mereka merespon, maka hal itu justru membuat anak mengabaikan orangtua.

Cukup buat instruksi yang efektif dan singkat. Misalnya, "Kamar tidur perlu dirapikan. Kamu mau melakukannya sebelum atau sesudah mandi?"

Kalimat ini akan lebih efektif ketimbang orangtua mengatakan, "Ayo beresin kamar tidurnya." berulang-ulang karena belum direspon.

3. Konsekuensi alami

Tak perlu terburu-buru menghukum anak saat ia menunjukkan perilaku tidak disiplin. Biarkan ia mendapatkan konsekuensi alami, yakni akibat yang ia rasakan sendiri dari perilakunya.

Amy Morin, psikoterapis dari Northeastern University di Boston AS, mengatakan, semisal anak tak mau makan di jam makan, biarkan ia merasa lapar sampai waktu makan berikutnya tiba. Atau bila anak tidak mau membereskan kamarnya, biarkan ia kesulitan menemukan mainannya.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

4.Apresiasi kemajuan

Anak-anak berjuang untuk mengontrol dirinya sendiri, dan yang tak banyak diketahui oleh orang tua adalah sebetulnya mereka juga benar-benar berjuang untuk menyenangkan orangtuanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau