Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Melatih Konsentrasi Anak yang Sulit Fokus Belajar

Kompas.com - 09/11/2021, 08:49 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kurang memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru dan mudah teralihkan saat mengerjakan tugas, menjadi salah satu tantangan guru dan orangtua dalam membimbing anak belajar, terutama selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Terutama anak-anak usia sekolah awal, di mana rentang konsentrasi masih terbatas, sehingga anak dapat dengan mudah teralihkan fokusnya.

Pada dasarnya, perhatian dapat timbul dari ketertarikan akan sesuatu dan adasnya stimulasi. Biasanya anak-anak akan betah bermain games atau menonton video selama berjam-jam tetapi cepat bosan saat belajar.

Menurut para ahli, games memberikan stimulasi yang terus menerus menyuplai dopamine, kimiawi otak yang berfungsi untuk mengatur fokus.

Baca juga: JIS Buka Beasiswa Penuh bagi Siswa SMP-SMA di Indonesia

Lalu, bagaimana caranya agar guru dapat membuat murid fokus dan berkonsentrasi saat belajar? Berikut solusi merangkum laman Sekolah BPK Penabur:

1. Pendekatan personal

Menurut seorang psikolog pendidikan Ibu Anastasia J Wulandari, menerangkan bahwa dalam pendekatan individu, anak dapat ditanya apa saja yang membuatnya fokus.

Jangan tanyakan anak mengapa ia tidak fokus, tetapi bertanyalah bagaimana agar ia mau mengerjakan sesuatu tugas sampai dengan selesai.

Dengan begitu, guru maupun orangtua dapat mulai mencari aktivitas yang akan memancing fokus murid. Amati kondisi seperti apa yang dibutuhkan anak untuk ia dapat fokus.

2. Bagi tugas dalam beberapa bagian

Anak yang sulit fokus bukan hanya terganggu oleh faktor eksternal seperti teman sekelas atau lingkungan sekitar, tetapi ada juga faktor dari dirinya sendiri.

Baca juga: Fitur Ini Bantu Siswa SD-SMA Pecahkan Soal Matematika, Fisika, Kimia

Anak dapat tiba-tiba terpikir hal lain saat mengerjakan sesuatu sehingga beralih perhatian. Nah, cara mengatasi faktor semacam ini adalah dengan memilih tugas menjadi beberapa bagian.

Cara ini dilakukan agar anak tidak terlalu lama berkutat dalam suatu hal. Pasalnya, kondisi itu membutuhkan rentang konsentrasi yang terlalu besar yang berpotensi membuat anak cenderung cepat lelah dan bosan.

Beri jeda waktu setelah melakukan satu bagian tugas. Musik yang lembut atau penggunaan timer juga dapat membantu anak untuk diam lebih lama, hingga timer berbunyi.

3. Menggunakan video dalam belajar

Biasanya seorang anak akan lebih fokus saat bermain games atau menonton video yang menarik.

Kegiatan non-screen dianggap sudah tidak menarik lagi bagi anak-anak karena dirasa membosankan, terlebih untuk anak-anak yang sulit fokus.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Cara belajar on screen dapat guru maupun orangtua aplikasikan dalam proses mengajar. Guru dapat memasukkan video dari ruang belajar saat proses mengajar agar anak dapat memahami materi dengan cara yang berbeda.

Tak hanya itu, melalui soal-soal latihan yang diberikan, tentu proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.

4. Berikan keyakinan bahwa murid mampu

Dengan adanya rasa percaya diri, konsentrasi anak akan naik berlipat ganda. Oleh karena itu, berikan keyakinan atau kepercayaan diri pada mereka, jika mereka mampu mengerjakan tugas pembelajaran yang diberikan dengan baik.

Rasa percaya diri ini akan sangat mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar. Mereka akan merasa mampu untuk mempelajari suatu materi atau mengerjakan tugas yang diberikan, maka mereka pun akan melakukannya dengan baik.

Kepercayaan diri akan membuat anak berkonsentrasi penuh untuk belajar.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

5. Berikan murid batasan waktu

Cara berikutnya yang dapat diterapkan untuk mengatasi murid yang sulit fokus belajar adalah dengan memberikan batas waktu.

Maksudnya adalah, anak perlu di ingatkan jika memang tugas yang sedang anak kerjakan memiliki batasan waktu. Hal tersebut dapat membantu anak menyesuaikan waktunya dalam mengerjakan tugas dan berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikannya.

Setiap anak atau murid memerlukan stimulasi untuk mempertahankan fokusnya. Selain mengatur suasana kelas saat belajar, penting juga untuk guru berkomunikasi dengan orangtua.

Hal terpenting adalah jangan memberikan label atau judgement kepada anak. Sebab, energi negatif dari lingkungan seperti anak tidak mampu belajar, dapat ditangkap oleh anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau