KOMPAS.com - Bermain merupakan salah satu sarana anak untuk belajar banyak hal, bahkan sejumlah permainan dapat membantu mengasah otak anak, dalam segi kecerdasan, daya ingat maupun kreativitas.
Menghadirkan waktu untuk bermain bersama anak atau mengajak anak bermain permainan positif akan berdampak bagi perkembangan fisik maupun mental, terlebih bagi anak usia sekolah dasar (SD) yang masih dalam masa pertumbuhan.
Berikut jenis permainan yang dapat dihadirkan oleh orangtua di rumah guna mendukung perkembangan otak anak, melansir laman BPK Penabur:
Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar
Sering melihat orangtua bermain catur dapat memicu merasa penasaran dan membuat anak ingin mempelajarinya.
Situasi inilah yang membuat anak anda merasa tertarik untuk mendalaminya, sehingga sangat berguna untuk prestasi di masa depan.
Saat bermain catur, pemain ditantang untuk mengatur strategi. Pemain juga harus berusaha mampu berpikir secara kritis untuk menganalisis tindakan melawan, hingga konsekuensi yang perlu diambil dalam setiap langkah saat bermain catur.
Proses bermain catur dapat memberikan manfaat positif bagi anak-anak sekolah dasar antara lain:
Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi
Permainan lego sangat baik diberikan oleh anak usia dini, terus dilanjutkan saat anak duduk di sekolah dasar karena dapat mengasah kemampuan otaknya untuk dapat membentuk sebuah karya baru dari pecahan lego.
Selain itu, permainan lego juga dapat memberikan manfaat positif seperti:
Puzzle merupakan permainan yang mudah ditemukan karena cukup digemari banyak orang. Hingga kini, permainan sederhana ini masih cocok dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar.
Dilansir dari Quizaliza, melalui permainan puzzle, anak akan berusaha memecahkan susunan puzzle hingga membentuk pola yang sesuai.
Permainan ini memiliki berbagai varian dan ukuran serta bentuk yang dapat memberikan banyak manfaat positif untuk anak-anak, di antaranya:
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Bermain peran mengajak anak suntuk mengikuti gaya berpakaian dan pekerjaan dari profesi tertentu seperti dokter, guru, polisi, koki dan sebagainya.
Sebelum bermain, anak perlu membayangkan profesi apa yang diinginkannya di masa depan.
Anak-anak juga perlu melakukan pengamatan untuk bisa mengikuti gaya dan pekerjaan dari profesi yang telah dipilihnya.