KOMPAS.com - Mendidik anak adalah tugas dan tanggungjawab orangtua. Tentu agar sang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, sehat dan berkarakter.
Salah satu caranya ialah dengan memberikan pola asuh yang baik pada anaknya. Apa itu pola asuh? Melansir laman Kemendikbud Ristek, ini penjelasannya.
Pola asuh adalah proses interaksi antara orangtua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual sejak anak dalam kandungan sampai dewasa.
Baca juga: Cara Efektif Tumbuhkan Karakter Positif Anak Usia Dini
Pola asuh yang baik harus diterapkan sejak usia dini. Pola asuh yang baik juga memiliki beberapa pokok yang perlu diperhatikan agar pola asuh anak menjadi efektif.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga orang tua harus selalu berfikir kreatif untuk menyesuaikan pola asuh mereka. Berikut ini 9 pola asuh orang tua yang baik pada anak usia dini.
Ayah dan ibu sebaiknya sering berdiskusi mengenai tumbuh kembang anak. Tetapkan nilai-nilai dalam keluarga secara bersama. Diskusikan setiap kebutuhan tumbuh kembang anak Anda. Ayah dan Ibu harus sependapat dan sejalan dalam mendidik anak.
Jangan sampai salah satu berkata boleh dan yang satunya berkata tidak. Hal tersebut bisa membuat anak Anda semakin bingung. Kekompakan ayah ibu juga melatih anak untuk baik dalam lingkungan berkelompok dan kemampuan kerja sama dengan orang lain yang lebih baik.
Anak selalu melihat dan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Berikan contoh yang baik agar anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang baik. Ajarkan anak tentang perilaku yang seharusnya dan tidak seharusnya.
Berikan pujian atas tindakan anak yang baik dan diskusikanlah dengan anak apabila dia bertindak tidak baik. Berikan pemaparan yang bisa dimengerti dengan mudah agar anak tidak mengulangi hal tersebut lagi.
Baca juga: 5 Strategi Pengasuhan Positif bagi Anak Usia Dini
Pola Asuh Anak Usia Dini yang efektif juga ditumpu oleh komunikasi efektif. Komunikasi adalah kunci utama dari setiap hubungan. Komunikasi yang intensif dan efektif membantu perkembangan anak dari segi sosialnya. Semakin sering orang tua berkomunikasi dengan anak, anak menjadi lebih percaya diri, lebih ceria, dan mempengaruhi kecerdasan anak.
Sering-seringlah ajak anak untuk berkomunikasi bisa melalui menceritakan apa yang dilakukan di sekolah, melatih anak memberikan pendapat tentang hal hal di sekitarnya, ataupun membuka pertanyaan terbuka agar anak aktif bercerita.
Kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam mengasuh anak. Anda bisa mengajarkannya dari hal hal kecil seperti merapikan mainannya setelah digunakan, membersihkan tempat tidur, menaruh barang pada tempatnya dengan rapi, atau lainnya. Pola disiplin ini sesuai dengan tahap usia anak.
Pada anak dengan usia sekolah, Anda bisa mengajarkannya membuat jadwal harian dan memberikan reward misal stiker pada kegiatan yang sudah dilakukan. Penerapan pola disiplin membentuk anak untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Orang tua harus konsisten terhadap penjelasan yang diberikan pada anak. Misalnya apabila batuk tidak boleh minum es. Namun ketika tidak batuk anak diperbolehkan minum es sebanyak apapun. Berikan penjelasan yang sesuai sehingga dalam beberapa situasi Anda tidak perlu mencari alasan- alasan lain untuk anak bisa mengerti.
Berikan penjelasan yang akurat dan dimengerti anak. Dalam beberapa situasi yang sama, pada akhirnya anak akan mengerti dan bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak tanpa harus memaksakan diri.
Baca juga: Orangtua, Pahami Perbedaan Pendek dan Stunting pada Anak Usia Dini