KOMPAS.com - Selama ini, karbon aktif biasa digunakan untuk mengurangi polutan Volatile Organic Compound (VOC) di udara bebas akibat aktivitas sektor industri bahan bakar fosil.
Hal itu diungkapkan Prof. Hsing-Cheng Hsi, PhD., dari National Taiwan University pada kuliah tamu Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bertajuk 'Recent Air Issues in Air Pollution and Control Technologies'.
Menurut Hsi, karbon aktif dipilih karena memiliki kemampuan adsorpsi atau penyerapan partikel yang sangat baik, termasuk partikel VOC. Partikel yang diserap nantinya akan tertahan ke dalam pori-pori karbon.
Baca juga: Beton Ramah Lingkungan Ini Hasil Inovasi Mahasiswa ITS
"Pori-pori karbon yang sangat luas ini mampu menyaring dan menahan partikel dalam berbagai ukuran, mulai dari yang kecil hingga besar," ujarnya dikutip dari laman ITS, Minggu (28/11/2021).
Dikatakan, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan karbon aktif agar bisa digunakan dengan maksimal sesuai fungsinya. Tiga hal tersebut yaitu:
1. meningkatkan kapasitas dan kinetik adsorpsi
2. meningkatkan daya pelepasan partikel oleh karbon (desorpsi)
3. mengembalikan fungsi karbon secara efektif serta efisien
Tak hanya itu saja, peningkatan kapasitas adsorpsi karbon bisa dilakukan dengan cara menciptakan karbon berpermukaan luas. Sedangkan kinetik adsorpsi yang baik, menurutnya bisa didapat melalui upaya pengaturan ukuran karbon dan pori-porinya secara keseluruhan.
Selain itu, kapasitas dan kinetik adsorpsi yang baik harus disertai dengan daya desorpsi yang baik pula. Sebab, jika daya desorpsi berhasil melepaskan VOC dari karbon dengan sangat baik, maka karbon bisa digunakan kembali pada keadaan yang baik serta pori-pori yang kosong.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.