Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Metode Belajar Anti-stres dan Anti-lelah, Bisa Dicoba

Kompas.com - 17/12/2021, 19:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Jangka waktu 25 menit adalah waktu yang pas dan juga digunakan oleh Toru Kumon. Ia menggunakan metode ini saat mengajari anaknya sewaktu SD. Pada tahun 1950-an, istri Toru menyuruh suaminya untuk mengajari anaknya, yang kelas 2 SD untuk belajar matematika.

Setelah berbagai trial and error, Toru menemukan formula belajar yang pas. Ia menyuruh anaknya mengerjakan latihan 30 menit setiap harinya. Dan semakin lama, soal yang muncul semakin susah dan mengarah ke materi lain yang tingkatannya lebih tinggi.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Universitas Washington pada tahun 2010. Kenyataannya, belajar dengan mengerjakan latihan jauh lebih efektif dibandingkan belajar dengan membaca materi saja. 

Baca juga: Jurusan Sepi Peminat Universitas Brawijaya Referensi SNMPTN 2022

Jika kamu sudah merasa cukup menguasai materi, coba lanjut dengan latihan yang tingkat kesulitannya terus bertambah. Berlatih dengan soal yang semakin lama makin susah, jauh meningkatkan skill kita akan materi itu, dibandingkan dengan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang sama.

Ketika berada dalam sesi belajar, cobalah ambil pulpen kamu dan tulis di kertas tentang materi yang kamu pelajari. Kamu pasti pernah dengar tentang “tulis sendiri” akan membuat ingatan kita lebih tajam dibanding belajar dengan laptop dan gadget.

Atau jika kamu suka mendengar musik, cobalah membuka Youtube atau Spotify lalu ketik “music for study” pasti langsung muncul berbagai playlist untuk menemani belajar. Hal ini karena musik sejatinya berpengaruh terhadap mood.

Carilah musik yang dapat meningkatkan mood kamu sehingga jadi semangat dan santai. Musik-musik seperti ini, akan mengeluarkan hormon dopamin yang membuat kamu jadi bahagia. Alhasil, kegiatan belajar tidak akan terasa stres.

Saat mendengarkan musik, saraf otak juga menjadi lebih aktif. Soalnya, sinyal listrik yang dihantarkan melalui gelombang suara dari musik dapat merangsang hubungan antara kedua sisi otak (kanan dan kiri) dan mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional.

4. Teknik Feynman

Kalau kamu adalah tipe orang yang suka belajar sambil berinteraksi dengan orang lain, cobalah belajar dengan metode Feynman. Berbeda dengan pomodoro yang mengatur jendela waktu belajar, Feynman merupakan teknik dengan cara praktek. Ada 4 tahapan dalam siklus Feynman.

Misalnya, kamu ingin menguasai topik limit trigonometri. Pertama, kamu coba pelajari topik tersebut. Setelahnya, ajak teman kamu yang awam, dan coba jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan ringkas tentang materi yang kamu pelajari.

Semakin orang paham dengan penjelasan kamu, tandanya kamu sudah menguasai konsep tersebut dengan baik.

Cara belajar dengan latihan jauh lebih efektif dibandingkan dengan membaca materi saja.
Karena itu, kamu bisa menggabungkan metode Feynman dengan hal itu. Ajak teman kamu untuk saling bertanya satu sama lain. Lalu, di antara saling bertanya, kamu bisa kembali mencari tahu topik mana yang belum kamu pahami sebelumnya.

Terakhir, pastikan kamu punya waktu tidur yang cukup. Ketika bangun di pagi hari, gelombang alfa di otak akan menjadi sangat aktif. Gelombang ini yang membantu otak kamu untuk bisa menyerap informasi baru.

Karena itu, pelajaran di pagi hari terasa lebih enak dan gampang diserap, dibandingkan pelajaran yang berlangsung di siang hari menjelang istirahat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com