Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/12/2021, 16:21 WIB
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Hampir dua tahun masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan adanya Covid-19.

Disaat angka kasus positif Covid-19 di Indonesia cenderung melandai, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi masuknya Covid-19 varian Omicron belum lama ini.

Di masa yang akan datang tidak menutup kemungkinan terjadi ancaman serangan gelombang ketiga Covid-19 seperti yang terjadi beberapa bulan silam.

Untuk mencegah ancaman tersebut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berinisiatif membentuk Desa Tangguh Bencana Covid-19.

Baca juga: Cara Dapat Vaksin Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun di DKI Jakarta

Bantu memetakan sebaran Covid-19

Mahasiswa yang tergabung dalam tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pendidikan Geografi ini menjadikan Desa Simo, Simo, Boyolali, Jawa Tengah sebagai Desa Tangguh Bencana.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan sejak September hingga November 2021, tim Hibah MBKM Pendidikan Geografi membantu memetakan wilayah sebaran Covid-19 di desa tersebut.

Koordinator tim Hibah MBKM, Aida Nur Azqiya mengatakan, desa Simo dipilih sebagai Desa Tangguh Bencana Covid-19 karena merupakan desa pertama di Kabupaten Boyolali yang terdampak gelombang dua Covid-19 pada rentang Juli hingga Agustus 2021 lalu.

Menurut dia, berbagai cara telah dilalui pemerintah desa setempat untuk menangani pandemi termasuk pemberian vaksinasi bekerja sama dengan TNI/Polri sehingga kasus Covid-19 terkendali hingga akhirnya desa Simo kembali menjadi zona hijau.

Baca juga: Garuda Food Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ayo Daftar

Tidak ingin mengalami hal yang sama, desa Simo terus berbenah dibantu tim Hibah MBKM UNS.

"Sejumlah kegiatan telah kami lakukan. Kami melakukan pemetaan sebaran Covid-19 yang sebelumnya pernah melanda. Proses pembuatan peta tersebut dilakukan dengan cara plotting lokasi yang terdiri atas batas dusun, tempat, fasilitas umum, serta data penduduk," kata Aida Nur Azqiya seperti dikutip dari laman UNS, Minggu (19/12/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+