Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN: Ini Cara Bedakan Sampo Asli dan Palsu

Kompas.com - 09/01/2022, 20:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pada akhir tahun 2021, satu pabrik di Tangerang digerebek polisi karena memproduksi sampo palsu. Tak hanya sampo, pabrik tersebut juga memproduksi minyak rambut palsu dengan merek terkenal.

Padahal, bahan baku dari produk itu sangat berbahaya. Yakni merupakan campuran soda api, alkohol yang kadarnya hingga 96 persen, bahan pengawet dan bahan makanan.

Lantas, bagaimana membedakan produk asli dan palsu? Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono memberikan penjelasan.

Baca juga: BRIN Gelar Ritech Expo 2021, Sajikan Produk Riset dan Inovasi Terbaik

Beda asli dan palsu

Melansir laman lipi.go.id, Kamis (6/1/2022), Agus menjelaskan beberapa hal atau cara membedakan shampo asli dan palsu:

1. Pertama adalah mengenali kemasannya, karena kemasan dari pabrik besar dan pabrik kecil ini pasti ada perbedaannya.

"Kita lihat biasanya kemasan pabrik besar itu biasanya lebih rapi, lebih tertata. Sedangkan pabrikan kecil, seperti yang dilaksanakan oleh pemalsu ini, biasanya tidak rapi. Banyak putus-putus atau berubah-ubah," kata peneliti kimia ini.

2. Dari produknya, pasti ada perubahan. Apalagi kalau kita sudah mengenal produknya, sehari-hari memakai maka dari aromanya, baunya, warnanya, serta teksturnya akan berubah bisa lebih encer dibandingkan dengan produk yang asli.

3. Berbicara terkait tekstur, sampo asli lebih kental dan lebih jelas.

"Biasanya kalau kita membuat produk hair care seperti sampo memerlukan riset yang cukup panjang untuk menentukan produk yang optimal. Dengan kekentalan yang optimal sehingga dia dapat bertahan lama dalam jangka waktu beberapa tahun," jelasnya.

4. Agus menyampaikan bahwa produk-produk rumahan ini, kelemahannya tidak bisa mencapai kondisi yang kosisten, sehingga dalam waktu yang beberapa lama produknya akan lebih encer.

Baca juga: Siswa SMP, Ini Lho Cara Bermedia Sosial yang Baik dan Positif

Dijelaskan, bahan-bahan campuran pada sampo palsu dalam kemasan plastik terdapat soda api, bahan pengawet, lem, dan pewarna.

"Misalkan dari soda api, soda api ini adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi apalagi jumlahnya melebihi ambang batas dan cukup besar maka kulit kita, bahkan mata bisa terkena iritasi seperti terbakar," jelasnya.

Dengan jumlah konsentrasinya cukup tinggi, menyebabkan selaput mata menjadi rusak, bahkan menyebabkan kebutaan pada mata. Dan bisa menyebabkan kerusakan pada sel kulit, karena terdapat bahan soda api tersebut.

5. Sedangkan bahan pengawet, seperti formalin dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman (BPOM) dengan ambang batas yang diperbolehkan.

"Kita perlu berhati-hati dengan bahan formalin karena dapat menyebabkan penyakit kanker," pesan Agus.

Produk asli dengan formula khusus

Saat perusahaan membuat formula sampo, tentunya membuat aroma-aroma tertentu yang perusahaan teliti. Aroma ini biasanya tidak hanya satu jenis aroma kemudian memformulasi dan menghasilkan aroma-aroma tertentu.

"Inilah yang tidak dimiiki oleh pemalsu sampo tersebut. Sehingga dia membuat aroma-aroma tersendiri yang berbeda dengan aroma sampo aslinya dan biasanya karena mereka hanya menggunakan satu atau dua jenis aroma, sehingga baunya lebih menyengat dibandingkan dengan produk yang asli," terangnya.

Tentu, jika dilihat, dirasakan maka akan berbeda dengan produk aslinya. Karena yang palsu ini lebih menyengat, untuk satu jenis aroma tertentu.

Baca juga: Dokter RSND Undip Jelaskan Gejala DBD dan Cara Mencegahnya

Usai penemuan pabrik sampo palsu dan minyak rambut palsu, maka menjadi tugas bersama untuk senantiasa melihat produk-produk di sekitar kita.

Secara tugas dan fungsi dari BPOM adalah untuk melihat kondisi pemakaian barang-barang produk yang sudah ada di masyarakat melalui pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com