Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMAN 77 Jakarta Bagikan Tips Adakan Blended Learning

Kompas.com - 17/01/2022, 13:32 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan setelah ada pandemi Covid-19.

Kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan di kelas, sejak ada pandemi Covid-19 berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring.

Tentu hal ini bukan hal mudah dan perlu adaptasi baik siswa maupun guru. Berbagai kendala pun muncul saat melaksanakan belajar daring.

Mulai dari gangguan sinyal hingga kecemasan di lingkungan keluarga menjadi beberapa masalah selama belajar dari rumah.

Baca juga: PT Cipta Kridatama Buka Program FGDP 2022 bagi S1, Buruan Daftar

Perlu kerja sama seluruh pihak

Salah satu guru di SMAN 77 Jakarta Fajar Selawati berbagi pengalamannya dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Dia mengatakan, pembentukan dan peran tim satuan tugas (satgas) Covid-19 mulai dari sekolah, murid, komite orangtua, RT dan RW hingga Puskesmas setempat, menghasilkan gagasan pembagian murid yang efektif dalam masa PTM Terbatas.

Menurut guru yang akrab dipanggil Bu Sela, blended learning merupakan pembelajaran campuran antara daring dan luring.

"Pelaksanaan blended learning di SMAN 77 Jakarta sudah dilaksanakan sejak Juni. Secara sederhana, kami gabungkan suasana belajar siswa yang belajar di rumah dengan suasana belajar yang dirasakan guru dan siswa yang di sekolah," terang Sela seperti dikutip dari laman Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Rajawali Nusindo Buka Lowongan Kerja S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar

Sistem blended learning memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Selain itu juga dengan memanfaatkan aplikasi Google Meet dan juga Zoom.

"Berbagai sarana digunakan untuk bagaimana bisa menggabungkan suasana belajar tadi," jelas Sela.

Tips adakan blended learning

Sela menyadari bahwa hampir semua sekolah memiliki karakteristik dan kebijakannya masing-masing untuk melakukan blended learning. Dia merangkumkan sejumlah tips melaksanakan blended learning sebagai berikut:

1. Pastikan dalam proses blended learning ini guru melibatkan seluruh warga sekolah

2. Pastikan ada monitoring dan evaluasi yang berkala dan rutin

"Karena ternyata dangan melibatkan seluruh warga sekolah, pembelajarannya jadi lebih maksimal," kata Sela.

Baca juga: PTM Terbatas Dihentikan, Pakar UGM: Perlu Ada Penyelidikan Epidemiologi

Dia menambahkan, kontribusi seluruh warga sekolah menjadi kekuatan bagi setiap sekolah untuk bisa mengembangkan pembelajaran yang berkualitas.

Selain itu monitoring dan evaluasi yang berkala dan rutin juga memberikan gambaran, langkah-langkah yang bisa dilakukan selanjutnya.

"Sehingga kalau ada temuan, masalah, solusinya bisa segera diatasi," imbuh guru mata pelajaran PPKN ini.

Baca juga: Guru Besar Unpad Ungkap Berkah di Balik Bahaya Gunung Berapi

Sela juga menyarankan agar monitoring dan evaluasi (monev) terdokumentasi dengan baik.
Di SMAN 77 Jakarta, monev dilakukan lewat Google Forms, ditempel di mading, dijilid dan diserahkan kepada sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau