Mengajari tentang batasan bermain dengan lawan jenis dan arahan untuk tidak melepas atau mengganti pakaian di tempat umum.
Baca juga: Fenomena Spirit Doll, Guru Besar IPB: Bukan Hal Baru
4. Membatasi aktivitas menonton kepada anak
Tidak semua tontotan memiliki unsur edukasi bagi anak.
Disamping itu, ada dampak negatif, seperti tayangan yang menampilkan adegan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak akhirnya ditiru.
Karena, sifat anak-anak itu mudah meniru apa yang sudah mereka lihat.
5. Dampingi anak saat bermain gawai
Sebagai orangtua memberikan gawai dengan akses penuh kepada anak. Tapi, hal tersebut bukan langkah yang tepat bagi orangtua.
Baca juga: Viral Sesajen Ditendang, Ini Tanggapan Pakar UGM
Banyak konten-konten yang kurang pantas bagi anak-anak. Oleh karena itu dampingi anak dari gawai dan tetap awasi anak selama bermain gawai.
6. Tumbuhkan rasa percaya anak kepada orangtua
Ajari anak untuk tidak menyembunyikan hal apapun dari orangtua, dengan cara menunjukkan sikap jujur dari hal-hal yang kecil.
Baca juga: 20 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022
Jadi, itulah 6 cara buat orangtua dalam memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak. Dengan memahami cara itu, maka bisa bermanfaat bagi masa depan anak ke depannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.