Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak

Kompas.com - 20/01/2022, 17:23 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

“Jadi memang kami laksanakan dengan meriah supaya terlihat ada sesuatu yang baru dari kurikulum Sekolah Penggerak. Kami juga buat tenda. Jadi anak-anak antusias untuk proyek,” kata Erma.

Ia menuturkan, hal yang paling berkesan bagi siswa dalam mengikuti Kurikulum Prototipe adalah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

“Jadi untuk sistem pembelajaran atau metode kurikulum yang diterapkan pada Sekolah Penggerak, memang anak-anak belum paham. Tapi yang nampak dan bikin anak-anak antusias adalah hal-hal baik dalam pembelajaran berbasis proyek,” tutur Erma.

Proyek kedua yang sudah dilaksanakan SMPN 30 Bengkulu Selatan adalah Bhinneka Tunggal Ika. Proyek ini berupa pembelajaran di luar ruang kelas dengan melibatkan siswa dalam permainan-permainan.

Erma mengatakan, permainan tersebut bertujuan untuk menyatukan ide para siswa sehingga tercapai tujuan bersama yang diinginkan.

“Jadi guru-guru yang tergabung dalam kolaborasi proyek membuat suatu permainan yang membangkitkan rasa kebersamaan, bahwa kita berbeda tapi kita bersama-sama. Saya perhatikan dengan permainan tali temali, atau membuat menara, anak-anak sangat antusias,” katanya.

Nilai-nilai yang ditekankan dalam proyek Bhinneka Tunggal Ika tersebut antara lain menghargai perbedaan, kerja sama, dan kemampuan berkolaborasi untuk mencapai tujuan.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

Erma mengakui adanya keleluasaan yang diberikan oleh tim kurikulum dari pusat agar ia dan guru-guru bisa merancang proyek hingga bisa dilaksanakan.

Melalui rapat dewan guru, SMPN 30 Bengkulu Selatan menyepakati bahwa dalam kurikulum operasional satuan pendidikan, pembelajaran berbasis proyek diberikan waktu khusus.

“Kami ambil dalam satu tahun ini ada tiga proyek. Di semester 1 ada dua proyek. Kami beri waktu 10 hari untuk proyek Suara Demokrasi dan 10 hari untuk proyek Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Erma.

Ia juga mengapresiasi pemerintah pusat yang telah memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja sehingga bisa mendanai penguatan kompetensi para guru, baik pada saat verifikasi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun pembuatan modul.

Dana BOS Kinerja digunakan untuk mengadakan pelatihan bagi guru, termasuk pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

Guru jadi inovator pembelajaran

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Sehmi, menyambut baik Kurikulum Prototipe yang memberikan keleluasaan pada guru untuk melakukan inovasi pembelajaran.

Menurutnya, dengan situasi dan kondisi pandemi seperti saat ini, banyak aspek dalam kehidupan yang telah berubah, seperti SDM, sarana dan prasarana, serta aspek sosial lainnya, termasuk pendidikan.

“Salah satu strategi yang paling jitu dalam pembelajaran adalah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi itu ada di kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing. Artinya yang memainkan peran dengan situasi itu adalah manajemen sekolah,” ujar Sehmi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau