Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2022, 15:09 WIB

KOMPAS.com - Sayuran organik dinilai lebih sehat dan alami. Karena kandungannya ini pula masyarakat banyak yang beralih mengonsumsi sayuran organik.

Disebut sayuran organik karena selama dibudidayakan tidak ada zat obat pestisida yang digunakan. Biasanya sayuran organik ditanam dengan mengandalkan teknik berkebun sederhana.

Jenis pupuk yang digunakan juga bersifat organik seperti dari kotoran hewan, bukan dari pupuk kimia.

Melihat peluang sayuran organik ini, mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung yang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Bandar Dalam, Kecamatan Negeri Agung, Way Kanan, melatih warga membuat biopestisida organik dan herbisida alami.

Baca juga: IDAI: Orangtua Jangan Ragu Izinkan Anak Ikut Vaksinasi Covid-19

Manfaat biopestisida organik

Biopestisida adalah pestisida berbahan hayati seperti mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematode, atau virus.

Biopestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman seperti werang, ulat daun, kutu putih dan lainnya.

Penanggungjawab kegiatan Fajri Aditya mengatakan, dari pelatihan tersebut diharapkan masyarakat setempat yang umumnya berprofesi sebagai petani dapat membuat biopestisida organik dan herbisida alami sendiri.

Fajri menerangkan, biopestisida tidak memiliki zat racun yang berbahaya bagi manusia atau lingkungan. Sehingga meminimalisir pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia.

Baca juga: Hindari 9 Kesalahan Ini Saat Mendaftar SNMPTN 2022

Gunakan bahan rempah-rempah hingga sabun cuci piring

Biopestisida yang dibuat oleh tim Itera Lampung dan masyarakat setempat menggunakan bahan utama rempah-rempah seperti jahe, kunyit, bawang putih, laos, daun pepaya, dan sabun pencuci piring dengan metode fermentasi.

"Biopestisida organik dan herbisida alami ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat setempat untuk mendapatkan pestisida berkualitas dengan harga yang murah, dan tidak merusak lingkungan," terang Fajri seperti dikutip dari laman Itera Lampung, Sabtu (22/1/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+