KOMPAS.com - Indonesia, terdiri dari banyak suku, banyak agama, ras, dan karena jumlah masyarakatnya yang banyak maka banyak juga pandangan politik, sosial dan sebagainya.
Pada akhirnya, tak memungkinkan Indonesia bisa terhindar dari konflik-konflik sosial. Tetapi, apakah kamu tahu arti konflik itu sendiri?
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Konflik sosial sendiri adalah pertentangan antaranggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Konflik sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Inti dari penyebab konflik adalah adanya perbedaan.
Mulai dari faktor perbedaan pandangan antar individu atau kelompok, perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, maupun perubahan nilai-nilai secara cepat.
Baca juga: Sudah Ada sejak Zaman Hindu Buddha, Ini Sejarah Jamu Gendong
Akibat yang ditimbulkan dari perpecahan konflik sosial juga bermacam-macam mulai dari yang positif hingga negatif.
Dampak positif dari adanya konflik sosial adalah meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok seperti yang terjadi pada peristiwa Pertempuran Surabaya. Dalam peristiwa tersebut, rakyat Kota Surabaya bersatu menghadapi tentara Inggris.
Namun, dampak negatif yang ditimbulkan juga tidak bisa disepelekan. Keretakan hubungan antardua pihak mungkin tak terhindarkan.
Bahkan, lebih buruknya lagi konflik sosial bisa menyebabkan rusaknya harta benda atau hilangnya nyawa manusia.
Oleh karena itu, konflik sosial sebisa mungkin haruslah dihindari agar tidak menimbulkan pertikaian yang dapat menimbulkan dampak negatif.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik sosial.
Berikut caranya, dilansir dari laman Direktorat SMP, Jumat (4/2/2022).
Setidaknya ada 4 cara dalam menghindari konflik. Ini penting bagi siswa, agar bisa meredam emosi.
1. Menghindar