Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Ada 3 Fakta Menarik Perahu Pinisi yang Sudah Ada Sejak 14 Masehi

Kompas.com - 05/02/2022, 18:01 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Perakitannya dengan memasang lunas, papan, mendempulnya, dan memasang tiang layar. Dalam proses perakitan juga terdapat hal yang unik, yaitu saat pemotongan lunas harus menghadap timur laut.

Proses pemotongan kayu harus dilakukan dengan gergaji tanpa henti. Maka dari itu, pemotongan kayu memerlukan tenaga seseorang yang cukup kuat.

Upacara ritual Perahu Pinisi

Setelah proses perakitan yang berlangsung hingga berbulan-bulan, tahapan terakhir dari pembuatan perahu pinisi adalah peluncuran perahu ke lautan. Pada tahapan ini, terdapat sebuah upacara atau ritual khusus yang dinamakan dengan upacara maccera lopi (menyucikan perahu).

Upacara ini dilakukan dengan prosesi pemotongan hewan. Apabila bobot perahu kurang dari 100 ton maka hewan yang dikorbankan adalah seekor kambing, sedangkan jika lebih dari 100 ton hewan yang dikorbankan adalah seekor sapi.

Sampai saat ini, Kabupaten Bulukumba, tepatnya di daerah Tana Beru, masih menjadi daerah yang memproduksi perahu pinisi ini. Uniknya lagi, para pengrajin tetap mempertahankan cara pembuatan perahu pinisi.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

Tidak ada gambar ataupun kepustakaan lainnya dalam cara pembuatannya, para pengrajin hanya mengandalkan ilmu yang diwariskan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun.

Jika ingin melihat kepiawaian para pengrajin perahu pinisi, kamu bisa datang ke Pusat Kerajinan Perahu Pinisi di daerah Tana Beru.

Di sana kamu akan dibuat kagum oleh keahlian para pengrajin yang bisa merakit perahu pinisi dengan kokoh dan megah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com