Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Macam Alat Komunikasi Tradisional, Salah Satunya Beduk

Kompas.com - 18/02/2022, 11:21 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum ada telepon seluler (ponsel) yang canggih saat ini, dulu manusia juga punya alat untuk berkomunikasi. Tetapi masih sangat sederhana atau tradisional.

Jadi, alat komunikasi itu telah melewati sejarah yang panjang. Dari alat tradisional itu juga dapat untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Namun tentu jangkauannya sangat sempit.

Bagi siswa sekolah yang sedang belajar mengenai alat komunikasi tradisional, maka harus paham dulu pengertian dari alat komunikasi tradisional.

Baca juga: Siswa, Ini Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi dan Statusnya

Melansir laman Gramedia, alat komunikasi tradisional adalah media sederhana yang digunakan selama proses transmisi pesan oleh pengirim (komunikator) ke penerima (komunikan).

Biasanya alat komunikasi tradisional masih memakai metode yang manual. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya teknologi pada masa tersebut.

Selain itu, alat komunikasi tradisional memiliki jangkauan yang terbatas. Penggunaanya hanya pada ruang lingkup lokal saja. Selain itu, persebaran informasi dengan alat komunikasi tradisional tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat.

Alat komunikasi tradisional

  1. Asap
  2. Lukisan Prasejarah
  3. Beduk
  4. Kentungan
  5. Lonceng
  6. Burung Merpati
  7. Batu
  8. Daun Lontar
  9. Telepon Kaleng
  10. Telegraf
  11. Surat

Berikut ini 11penjelasan macam alat komunikasi tradisional:

1. Asap

Ternyata, asap pernah dimanfaatkan leluhur sebagai alat komunikasi tradisional. Dalam buku Dunia Komunikasi dan Gadget, Syerif Nurhakim menuliskan bahwa asap adalah salah satu alat komunikasi tradisional yang digunakan oleh masyarakat di beberapa belahan dunia seperti suku Indian di Amerika, bangsa Yunani, dan para tentara pada zaman Cina Kuno.

Kepulan asap yang bentuknya unik merupakan penanda dengan makna tertentu yang hanya dipahami kedua belah pihak, baik pengirim maupun penerima pesan.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Pahlawan Nasional dari Aceh

Sayangnya, asap sebagai alat komunikasi tradisional memiliki banyak kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sifat asap yang tidak dapat bertahan lama, sementara penerima pesan harus terus dapat mengingat kode yang dikirimkan.

Kelemahan yang lain terletak pada bentuk kepulan asap yang mudah berubah sehingga berpotensi membuat penerima pesan keliru dalam menerjemahkan informasi yang diterima.

2. Lukisan Prasejarah

Pada 13 Januari 2021 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) dan Universitas Griffith Australia mempublikasikan hasil riset kerja sama dalam jurnal Science Advances bahwa gambar babi yang ditemukan di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan berusia minimum 45.500 tahun.

Usia lukisan tersebut diketahui melalui metode Uranium-series yang membutuhkan sampel batuan dalam ornamen gua. Lukisan ini bahkan diklaim sebagai lukisan purba tertua di dunia.

Tak hanya itu saja, lukisan prasejarah yang sering ditemukan di gua merupakan salah satu alat komunikasi tradisional yang paling tua. Sebab, lukisan prasejarah adalah penanda kehidupan manusia purba yakni fase saat manusia belum berevolusi.

Biasanya gambar yang ditemukan adalah rupa binatang yang biasanya merujuk pada masa berburu, tarian-tarian adat, atau cap tangan.

3. Beduk

Beduk merupakan alat komunikasi tradisional yang bentuk dan metode penggunaanya serupa dengan gendang. Beduk terbuat dari kulit lembu atau sapi. Beduk masih sering ditemukan di halaman depan masjid karena fungsi orisinalnya sebagai alarm sholat meskipun sudah tergeser dengan pengeras suara.

Meskipun identik dengan kaum muslim, arkeolog Dwi Cahyono dari Universitas Negeri Malang meyakini bahwa beduk sebenarnya sudah digunakan oleh manusia prasejarah atau tepatnya sejak zaman perunggu.

Salah satu peninggalan pada masa itu adalah nekara yang dipercaya sebagai awal mula beduk. Nekara yang terbuat dari perunggu ini dipakai saat upacara religius.

4. Kentungan

Tak jauh berbeda dengan beduk, kentungan atau kentongan merupakan alat komunikasi tradisional yang metode penggunaanya adalah dipukul. Bahan utama pembuatan kentungan adalah bambu atau kayu begitupun dengan alat pemukulnya.

Kentungan orisinal berbentuk silinder atau tabung dengan bagian tengah berlubang sehingga pantulan bunyi yang dihasilkan semakin nyaring. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kentungan dibunyikan untuk menyatakan tanda waktu atau tanda bahaya atau untuk mengumpulkan massa.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Reformasi, Siswa Sudah Tahu?

5. Lonceng

Serupa dengan kentungan dan beduk, lonceng adalah alat komunikasi tradisional yang menghasilkan suatu bunyi. Lonceng berbentuk seperti cangkir berongga yang terbalik dan berbahan dasar logam.

Pada bagian berongga terdapat bandul yang menggantung sehingga bunyi akan dihasilkan dari benturan dua logam yakni bandul dan badan lonceng.

Sama seperti kentungan, lonceng digunakan sebagai penanda waktu atau untuk mengabarkan sesuatu. Selain itu, lonceng juga ditemui di beberapa tempat ibadah untuk ritual keagamaan seperti di wihara, klenteng dan juga gereja.

6. Burung Merpati

Dari catatan sejarah menemukan bahwa burung merpati merupakan salah satu alat komunikasi tradisional yang bisa diandalkan. Unggas yang dikategorikan cerdas ini memiliki daya ingat yang tajam, kemampuan navigasi yang baik, dan kecakapan untuk kembali lagi ke sangkar asalnya meskipun telah menempuh perjalanan panjang. Ia juga burung yang mudah dilatih.

Pada banyak perang penting, burung merpati bertindak sebagai juru kunci yang menyelamatkan sekaligus mematikan. Sebagai tukang pos, burung merpati bertugas mengantarkan pesan, misi, atau strategi rahasia dalam bentuk surat kepada penerima.

Merpati pos berhasil menggagalkan sejumlah operasi perang, tapi ia juga sukses mengantarkan kemenangan yang merugikan pihak lawan. Akibatnya, merpati sering ditarget untuk dibunuh apabila dianggap berbahaya.

7. Batu

Pada masa manusia mulai mengenal tulisan, alat komunikasi tradisional mulai berkembang. Manusia pun mencari media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan tulisan mereka. Batu adalah alat komunikasi tradisional yang dianggap kokoh dan mudah dibawa dalam perjalanan jauh oleh pembawa pesan.

Saat mempelajari sejarah, kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki peninggalan penting berupa prasasti. Prasasti adalah batu yang dibubuhkan deretan tulisan tangan manusia yang memuat pengumuman penting.

Baca juga: Siswa, Yuk Buat Sendiri 6 Minuman Tradisional Menyehatkan Ini

8. Daun Lontar

Daun lontar memiliki fungsi yang sama seperti batu sebagai alat komunikasi tradisional yaitu media untuk mencatatkan informasi. Daun lontar perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibubuhkan goresan tangan. Masa daun lontar memang jauh lebih ringan daripada batu, tapi ketahanannya tidak solid seperti batu.

9. Telepon Kaleng

Telepon kaleng sering dijadikan percobaan fisika sederhana tentang proses penghantaran bunyi. Alat komunikasi tradisional yang satu ini membutuhkan dua kaleng yang dihubungkan bagian bawahnya dengan seutas benang berukuran 5-10 meter.

Pengirim pesan hanya perlu berbicara melalui satu sisi kaleng yang terbuka, sementara penerima pesan harus mendekatkan sisi kaleng lain yang terbuka ke telinganya.

10. Telegraf

Telegraf adalah alat komunikasi tradisional pertama yang mulai memanfaatkan aliran listrik. Telegraf ditemukan oleh seorang penemu asal Amerika Serikat, Samuel F. B. Morse, bersamaan dengan pengembangan kode sandi morse yang menjadi bahasa resmi telegraf.

Meski ditemukan pertama kali pada tahun 1837, Samuel Morse baru mendapatkan hak paten telegraf pada 20 Juni 1844 setelah memenangkan pengadilan melawan pendaftar alat serupa dari Inggris yaitu Charles Wheatstone dan William Cooke.

Telegraf kerap disebut sebagai penemuan revolusioner karena menjadi dasar bagi pembaruan alat komunikasi yang kini kita gunakan. Melalui transmisi sinyal listrik, telegraf awalnya mampu mengirimkan pesan sejauh 32 kilometer dengan lebih akurat atau tepat sasaran.

Pesan yang dikirimkan belum berupa huruf alfabet melainkan hanya titik dan garis yang dikenal dengan sebutan kode morse. Pada perkembangan selanjutnya telegraf mampu menempuh jarak pengiriman pesan lebih jauh lagi.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Kerajaan Samudra Pasai dalam Jalur Pelayaran

11. Surat

Walaupun dikategorikan sebagai alat komunikasi tradisional, surat masih sering digunakan hingga sekarang ini. Surat mulai mengenal atau memuat informasi dalam huruf abjad yang biasanya ditulis atau dicetak di atas selembar kertas dan dikirim melalui pos. Surat tradisional membutuhkan stempel pos dengan keterangan harga atau dikenal dengan prangko.

Surat sudah digantikan dengan media yang lebih efisien yaitu surat elektronik atau e-mail. Namun, aktivitas surat-menyurat masih tetap eksis digunakan untuk dokumen resmi dalam urusan kenegaraan atau bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau