"Selain itu reaksi oksidasi, juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan tubuh ketika kita mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas," imbuhnya.
Vella mengingatkan masyarakat untuk lebih mewaspadai bahaya penggunaan minyak goreng secara berkali-kali. Dia menekankan kebiasaan ini menggunakan minyak goreng berulang kali memungkinkan menjadi lahan tumbuhnya bakteri, virus maupun penyakit berbahaya seperti kanker, tumor dan penyakit degeneratif lainnya.
Vella menambahkan, selain itu jug terdapat ancaman risiko kolestrol pada minyak yang digunakan berulang juga sangat tinggi.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Bahaya Toxic Parenting terhadap Tumbuh Kembang Anak
Selain itu juga terdapat kandungan asam lemak trans dalam minyak yang biasa ditandai dengan perubahan warna minyak menjadi cenderung menghitam.
"Semakin warnanya pekat dan menghitam, maka semakin tinggi kandungan asam lemak transnya. Lebih baik gunakan hanya satu kali, jangan berulang-ulang. Apalagi sampai warnanya menghitam," tegas Vella.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.