Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UB Jelaskan Mitigasi Bencana Konsep "School-Town Watching"

Kompas.com - 23/02/2022, 16:20 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia termasuk negara yang rentan terjadi bencana alam. Oleh karena itu masyarakat harus mengetahui tentang mitigasi bencana untuk mengurangi risiko yang bisa terjadi.

Mitigasi bencana ini tidak hanya harus dikuasai oleh orang dewasa. Namun anak-anak juga harus paham mitigasi bencana agar tahu apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi.

Pakar Vulkanologi Universitas Brawijaya (UB) Prof. Sukir Maryanto membekali mahasiswa yang saat ini sedang melakukan Proyek Kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Semeru dengan konsep School Watching dan Town Watching. 

Baca juga: Jangan Panik, Begini Panduan jika Siswa Kontak Erat Positif Covid-19

Pentingnya masyarakat paham mitigasi bencana

Dalam webinar tersebut Prof. Sukir berharap mahasiswa yang saat ini sedang mengikuti program MBKM Semeru nantinya mengeluarkan sebuah buku pedoman tentang mitigasi bencana bagi sekolah ataupun masyarakat umum.

"Saat ini kenapa ketika bencana alam seperti Erupsi Gunung Semeru banyak korban berjatuhan? Karena masyarakat belum paham tentang upaya mitigasi terhadap bencana," kata Prof. Sukir seperti dikutip dari laman UB, Rabu (23/2/2022).

Prof. Sukir menambahkan, konsep mitigasi bencana di Jepang bisa dicontoh oleh masyarakat Indonesia.

Menurut dia, pelajaran untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Jepang sudah diajarkan di sekolah bahkan sejak mereka duduk di kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Para mahasiswa nanti juga harus bisa seperti itu. Memberikan pemahaman di sekolah tentang penangangan ketika terjadi bencana. Kalian harus bisa memberikan pemahaman sesuai dengan bahasa yang mereka bisa pahami," urainya.

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar

Mitigasi bencana sekolah atau school watching

Dia mengungkapkan, upaya mitigasi bencana di sekolah atau School Watching adalah suatu metode atau proses untuk mengidentifikasi elemen-elemen sekolah yang berisiko, menganalisis dampak resiko, serta menemukan solusi dari permasalahan ketika terjadi bencana.

Mitigasi dengan cara School Watching, bisa dilakukan dengan cara berjalan-jalan menyusuri sekolah untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang bisa berdampak terhadap bencana, seperti tangga.

"Dengan upaya tersebut kita juga bisa tau tempat teraman di sekolah dimana? Mahasiswa bisa identifikasi lalu dihasilkan dalam sebuah gambar berupa peta bahaya sekolah dan peta evakuasi sekolah," katanya.

Tidak hanya disekolah, mitigasi bencana juga dilakukan bagi masyarakat umum atau Town Watching.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa Unpad, Bikin Produk Skincare Bisa Dimakan dan Minum

Mitigasi bencana Town Watching

Prof. Sukir menambahkan, Town Watching Penanggulangan Bencana merupakan program bagi orang yang bermukim di suatu wilayah.

Mulai dari warga, anak-anak, atau mahasiswa dengan cara berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan.

"Kemudian memikirkan sendiri langkah antisipasi terhadap bahaya jika terjadi bencana," imbuhnya.

Menurut dia, Town Watching bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan bencana, mengidentifikasi kerentanan lingkungan dan sekitarnya.

Selain itu juga mengidentifikasi kapasitas atau sumber daya masyarakat yang dapat digunakan ketika terjadi bencana. Serta mengidentifikasi permasalahannya utama di lingkungan masyarakat serta menemukan solusi dari permasalahan tersebut.

Baca juga: Pakar UM Surabaya Ungkap Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali

Konsep penerapan Town Watching bisa dilakukan dengan berkumpul bersama, pembagian kelompok, berkeliling lingkungan, pengelompokan foto dan berdiskusi.

"Dengan adanya town watching masyarakat bisa sadar dan punya solusi jika terjadi bencana," tandas Prof. Sukir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau