KOMPAS.com - Saat ini banyak sekali produk perawatan dan kecantikan bisa bebas dibeli baik di toko online maupun offline.
Namun sebagai konsumen yang cerdas harus tahu memilih produk sesuai kebutuhan dan keamanan bahan yang digunakan dari produk skincare tersebut.
Jika biasanya produk kecantikan menggunakan bahan alami yang aman digunakan, mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat inovasi lain yakni produk skincare yang bisa dimakan dan minum.
Produk edible skincare buatan mahasiswa Unpad ini berupa masker wajah. Masker edible ini diyakini dapat merawat kulit dari luar dan dalam tubuh.
Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar
Para mahasiswa yang terlibat dalam inovasi ini yaitu Christopher Verrell, Lintang Haqni, Hilman Mulkya Zdikri, dan Putri Armelia. Produk skincare buatan mereka diberi nama 'Skintella'.
"Kalau dipakai sebagai masker berarti kita merawat secara eksternal. Sedangkan saat dikonsumsi berarti menutrisi kulit dari dalam," kata Verrell seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa (22/2/2022).
Verrell mengungkapkan, produk ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit, terutama bagi mereka yang memilih skincare berbahan dasar alami.
Saat ini Skintella memiliki satu varian masker, yaitu Soothing Chocorganic. Varian ini berbahan dasar susu kambing dan bubuk kakao, yang dapat melembabkan dan menutrisi kulit.
Selain itu, masker ini juga mengandung berbagai bahan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit yaitu activated charcoal, Centella asiatica (pegagan), gula kelapa, bubuk oat, dan bubuk cinnamon (kayu manis).
Baca juga: Dosen Unesa: Pahami Fungsi Hipotalamus agar Belajar di Rumah Optimal
Masker dari Skintella ini berbentuk bubuk dari proses dry mix. Untuk perawatan eksternal, masker dapat dicampur air untuk kemudian dioleskan diwajah dan dibilas. Sementara untuk perawatan dari dalam, masker dapat dijadikan minuman atau bahan campuran makanan.
"Bubuk masker ini juga dapat dijadikan pasta untuk campuran roti. Bisa dibuat juga jadi bahan kue," terang Verrell.
Verrell dan tim tertarik untuk memformulasikan edible skincare ini karena ingin mewujudkan pengalaman menarik bagi konsumen dalam menggunakan skincare. Terlebih sekarang sudah mulai banyak orang yang peduli akan perawatan kulit.
"Nah, saya kuliah di Teknologi Pangan ada mata kuliah Techopreneur. Salah satu output-nya membuat bisnis, dan diwujudkanlah Skintella ini," kata Verrell.
Baca juga: Lowongan Kerja Perusahaan Tambang Bauksit bagi Lulusan S1, Tertarik?
Dia menambahkan, produk ini dikembangkan sejak Maret 2021 dan mulai dipasarkan pada Januari 2022. Saat ini penjualan dilakukan melalui online dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari konsumen.
"Dari yang beli responsnya banyak yang positif, utamanya karena produk ini unik dan costumer journey-nya menarik. Aromanya juga bisa membuat sensasi relaksasi," imbuhnya.
Melalui Skintella, Verrell dan tim terpilih sebagai penerima dana hibah Program PIF (Paragon Innovation Fellowship) pada Mei 2021. Tim juga telah meraih sejumlah penghargaan, yaitu juara 1 Lomba Business Plan Competition oleh PUIPT IPK Unpad pada Agustus 2021, juara 1 Lomba Business Plan Podium 360 pada Agustus 2021 dan juara 1 Lomba Business Plan EURECA oleh Prasetiya Mulya pada September 2021.
Baca juga: Mahasiswa Ketahui 5 Keuntungan Ikut Kursus, Penting untuk Kariermu
Saat ini Verrell dan tim sedang berupaya memformulasikan sejumlah produk masker edible baru. Diharapkan Verrell, Skintella akan terus berkembang dan memiliki berbagai varian edible skincare.
"Semoga Skintella bisa menjadi top of mind ketika ingin melakukan perawatan diri. Harapannya juga bisa memperluas pasar, mengeluarkan berbagai varian baru dan bisa menjadi brand edible skincare nomor 1 di Indonesia," tutup Verrell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.