KOMPAS.com - Saat ini kesadaran masyarakat untuk berinvestasi mulai meningkat. Apalagi sekarang makin banyak cara untuk investasi. Jika dulu investasi bisa dilakukan dengan membeli properti atau emas.
Saat ini investasi juga bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti investasi saham, reksadana atau yang belakangan sedang hits yaitu investasi mata uang kripto.
Namun bagi pemula, tentu harus berhati-hati jika ingin mencoba investasi seperti kripto. Jangan sampai karena kurangnya literasi dan pengetahuan mendalam terkait investasi sehingga justru terjebak investasi bodong.
Melihat realita itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Venus Kusumawardana memberikan tips agar masyarakat bisa menghindari investasi bodong.
Baca juga: Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK-D3, Yuk Daftar
Venus menjelaskan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih investasi aman serta menguntungkan.
Hal pertama adalah logis, yakni masyarakat harus bisa berpikir logis terkait return maupun cara mekanisme investasinya.
Kedua adalah legal, yaitu melihat bagaimana status perizinan perusahaan investasi yang menawarkan.
Apakah perusahaan itu sudah mendapat izin dari otoritas yang menaunginya, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Venus menekankan, dua hal ini menjadi penting karena akan menentukan seberapa aman investasi yang kita lakukan.
"Jangan-jangan perusahaan yang menawarkan berjalan dengan ilegal," urai Venus seperti dikutip dari laman UMM, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022 Resmi Dibuka, Ini Daftar Fasilitasnya
Venus menyampaikan, seringkali para investor baru berharap investasinya bisa mendapatkan return tinggi dalam waktu singkat. Hal tersebut memungkinkan, tapi risikonya juga tinggi. Sebaliknya, jika return-nya rendah, biasanya risikonya juga rendah.
Venus menerangkan, ada cara mudah untuk mengenali investasi bodong. Kebanyakan dari mereka akan memberikan embel-embel keuntungan tinggi serta menekankan untuk mencari kawan downline.
Selain itu, testimoni-testimoni yang diberikan juga dikenalkan figur publik untuk meningkatkan daya tarik. Janji kemudahan untuk menarik kembali aset yang diinvestasikan juga sering menjadi alat untuk menggaet investor baru.
Baca juga: Bingung Pilih Prodi Saat Daftar SNMPTN 2022? Ini Saran Profesor Unej
Venus menyampaikan, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan masyarakat agar tidak terjerat jenis penipuan ini antara lain:
1. Berhati-hati apabila ada penawaran investasi yang mengiming-imingi keuntungan dan janji imbal hasil tinggi di atas rata-rata pasar dalam jangka waktu yang singkat.