Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UP Ubah Sisa Sayur dan Buah Jadi Hand Sanitizer

Kompas.com - 26/02/2022, 12:43 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti Universitas Pertamina berhasil memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai bahan mudah dan murah untuk pembuatan penyanitasi tangan atau hand sanitizer,

Dosen Program Studi Kimia Universitas Pertamina, Suharti mengatakan efektivitas produk tersebut setara dengan produk serupa berbahan dasar kimia.

“Limbah yang bisa dimanfaatkan adalah sisa sayuran dan buah-buahan yang sudah melalui proses fermentasi. Efektivitasnya setara dengan produk serupa berbahan dasar kimia,” ungkap Suharti dalam keterangan tertulis Universitas Pertamina beberapa waktu lalu.

Proses pembuatan sederhana

Suharti dan tim peneliti yang terdiri dari asisten laboratorium dan mahasiswa Program Studi Kimia, telah mengembangkan metode pembuatan penyanitasi tangan dengan bahan limbah rumah tangga ini sejak bulan Juli 2021.

Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup

Proses pembuatan produk penyanitasi tangan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terintegrasi Universitas Pertamina dan saat ini telah menghasilkan 100 liter penyanitasi tangan.

Proses pembuatan penyanitasi tangan berbahan limbah rumah tangga ini dikatakan Suharti cukup sederhana.

Sampah sayuran dan buah-buahan terlebih dahulu dibersihkan, kemudian direndam dengan gula merah atau molase, lalu disimpan pada ember yang tertutup.

“Proses fermentasi ini dilakukan untuk mendapatkan eco-enzim, yang memiliki fungsi seperti alkohol yakni sebagai desinfektan. Semakin beragam limbah sayur dan buah yang digunakan, semakin beragam endofit atau mikroorganisme untuk menghasilkan eco-enzim,” tutur Suharti.

Pada minggu pertama proses fermentasi, lanjut Suharti, wadah tersebut harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang ada di dalamnya.

Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2022, Tunjangan Rp 12,8 Juta Per Bulan

Kemudian, wadah harus dibuka kembali pada usia 30 hari untuk melepaskan gas dan mengecek keberhasilan proses fermentasi. Kegagalan fermentasi biasanya terjadi akibat udara yang tidak bersih sehingga dianjurkan untuk menyimpan fermentasi jauh dari tempat sampah.

“Alkohol yang tercipta pada minggu pertama proses fermentasi berubah menjadi asam asetat secara alami. Setelah proses fermentasi selesai, eco-enzim yang telah dihasilkan dicampur air dengan perbandingan 1:400, yaitu 1ml eco-enzim untuk 400ml air,” papar Suharti.

Selain lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia, riset dari Department of Chemical Engineering, National Institute of Technology Tiruchirappalli, India, menyebutkan limbah rumah tangga yang difermentasi juga berpotensi menghasilkan metana atau hidrogen yang berfungsi sebagai antiseptik (C. Arun dan P. Sivashanmugam, 2015). Artinya, efektivitasnya akan setara dengan produk antiseptik berbahan dasar alkohol.

Ke depan, menggunakan metode yang sama, Suharti dan tim berencana memproduksi pengharum ruangan dari ekstrak bunga, kulit jeruk, dan bahan alami lainnya.

Eco-enzim yang dihasilkan dari bahan-bahan alami tersebut juga memiliki fungsi lain yakni sebagai penghilang kuman.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti 1 Tahun untuk Lulusan SMA-SMK, D3 dan S1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau