Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswi UNY Tetap Berprestasi di Tengah Keterbatasan Fisik dan Ekonomi

Kompas.com - 28/02/2022, 14:23 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

“Yang membuat saya amat bersyukur dan semakin percaya bahwa jalan keluar selalu ada selama kita yakin pada tindakan yang diambil. Lembaga tersebut selain memberikan saya bantuan finansial juga selalu memberikan bantuan psikologis seperti memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah yang saya alami selama perkuliahan,” katanya.

Bantuan Pendidikan tersebut berhenti pada saat Devita berusia 22 tahun karena kemudian ia memperoleh bantuan pada akhir semester tujuh. Devita memperoleh beasiswa Afirmasi Pendidikan Difabel yang membantunya dalam penyelesaian program studi.

Beasiswa tersebut diperoleh selama 3 semester dan atas beasiswa tersebut ia tidak perlu memikirkan biaya untuk melunasi tagihan UKT yang termasuk golongan 4 atau sejumlah Rp 3.415.000.

Selama masa perkuliahan, Devita bercerita kalau dirinya tidak menemui banyak kendala.

“Perasaan minder yang muncul terkadang adalah karena saya difabel namun saya tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman mengenai difabel yang lain yang membuat saya merasa tidak mengetahui apapun tentang kondisi yang saya alami,” ungkapnya.

Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2022, Tunjangan Rp 12,8 Juta Per Bulan

Namun, berkat kuliah di Pendidikan Luar Biasa inilah ia mengetahui dan memahami banyak hak-hak yang seharusnya diperoleh siswa yang mungkin pada saat sekolah harusnya memperoleh hak-hak itu, di mana pada saat magang atau mengajar keberadaannya dapat menjadi motivasi siswa atau orangtua yang lain bahwa kondisi disabilitas itu hanya cangkang.

"Di dalamnya ini kami ‘normal’ dan perlu memperoleh hak-hak yang sama, yang hanya perlu penyesuaian tertentu untuk dapat menjadi sama dengan orang lainnya. Saya memiliki teman-teman yang dengan tulus berteman dengan saya tanpa memandang kondisi yang saya miliki, sehingga meskipun saya disabilitas dan bersekolah di sekolah umum saya dapat memperoleh pendidikan dan dapat bersosialisasi dengan teman teman yang lain tanpa masalah,” paparnya.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Devita masih mampu meraih indeks prestasi luar biasa dalam kelulusannya yaitu 3,5. Devita berharap ke depannya masih dapat melanjutkan studi S2 dengan biaya dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com