KOMPAS.com - Program Pendidikan Dokter Spesialis atau yang biasa disingkat PPDS adalah tahapan lanjut pendidikan seorang dokter untuk menjadi spesialis.
Dalam webinar bersama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) mengajak masyarakat mengenal lebih dalam mengenai Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip serta mengupas perjalanan seorang mahasiswa PPDS.
Program Studi (Prodi) Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip merupakan salah satu dari 13 Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang ada di Indonesia.
13 Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah itu antara lain ialah Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Syiah Kuala.
Baca juga: Biaya Kuliah S1 Kedokteran di UI, UGM, Undip, Unpad, Unair
Daya tampung PPDS Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip tahun 2022 adalah sebanyak 8 orang. Sedangkan untuk alur pendaftaran PPDS Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip dapat mengunjungi laman pmb.undip.ac.id untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Kemudian ada beberapa persyaratan khusus untuk Prodi Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip, yakni:
Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup
Gugus Penjamin Mutu Prodi, Sefri Noventi mengatakan dari peta kurikulum, total masa didik PPDS Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah itu sekitar 4 tahun lulus.
"Kalau lancar semua cukup 4 tahun saja bisa menyandang predikat sebagai Dokter Jantung dan Pembuluh Darah, tentunya setelah melalui tahap-tahapan lainnya,” jelas dr. Sefri seperti dilansir dari laman Undip.
dr. Sefri menambahkan berdasarkan survei yang telah dilakukan kepada para Alumni PPDS Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip, menunjukkan bahwa masa tunggu lulusan hingga mendapat pekerjaan sebagai Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah selama kurang lebih 3 bulan sebanyak 100 persen.
Kemudian survei untuk kategori pekerjaan cukup memuaskan sebanyak 92.9 persen. Sedangkan untuk kategori kurikulum yang diambil saat menjalani pendidikan di PPDS Ilmu penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip relevan dengan pekerjaan saat ini adalah sebanyak 100 persen.
Alumni PPDS Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip saat ini tercatat sebanyak 63 orang dan sudah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk saat ini, kebutuhan Dokter Spesialis Jantung memang masih cukup banyak mengingat penyakit jantung masih menjadi salah satu penyakit yang prevalensinya cukup tinggi,” pungkas dr. Sefri.
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
Lebih lanjut dr. Sefri menambahkan Prodi Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip dilengkapi dengan fasilitas dan sarana prasarana pemeriksaan jantung yang cukup lengkap.
Fasilitas ini meliputi Echocardiography, Cathlab, CVCU, Bedah Jantung, EP-Lab, TMT, Holter, Doppler Vascular, Nuclear CT, dan MRI.
“Alhamdulillah Prodi Jantung dan Pembuluh Darah FK Undip ini dengan menginduk di RSUP dr. Kariadi dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) difasilitasi dengan sarana dan prasarana pemeriksaan jantung yang cukup lengkap bahkan dengan spesifikasi yang bagus sekali dan terkini. Jadi untuk pendidikannya juga sudah difasilitasi oleh sarana prasarana yang tentunya menunjang untuk keberhasilan dari pendidikan yang nantinya menjadi calon Dokter Spesialis Jantung,” tambahnya.