Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Sopir Bus Malam Lulus dari UNY dengan Predikat Cumlaude

Kompas.com - 14/03/2022, 11:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Akhirnya, dia mengerjakan tugas akhir skripsi dibarengi membantu ibunya berjualan dan di sela-sela mengajar les privat.

Nike mengajar di hari Senin-Jumat, sedangkan Sabtu-Minggu dikhususkan untuk mengerjakan skripsi secara kilat, karena laptop harus berbagi dengan adiknya yang juga kuliah online.

Nike tidak pernah menunda mengerjakan revisi dari dosen pembimbing dengan harapan skripsinya cepat selesai.

"Saya terkadang tidak tidur dan tidak makan saat mengerjakan skripsi/revisi. Hal tersebut saya lakukan, karena mungkin laptop akan digunakan adik saya untuk kuliah," jelas dia.

Seperti mahasiswa lainnya, terkadang Nike merasa malas mengerjakan revisi terlebih biasanya feedback dari dosen pembimbing berinterval 2-4 minggu.

Namun, dia sadar akan harapan orangtuanya supaya cepat lulus dan ikut membantu ekonomi keluarga.

Hingga akhirnya Januari 2022, Nike yudisium dan ikut wisuda di Februari.

Baca juga: Jadwal Jalur Mandiri 2022 UI, IPB, Unpad, ITS, dan Unair

 

Nike bersyukur diberi kesempatan, didukung oleh keluarga inti dan keluarga besar untuk tetap sekolah.

"Kedua orangtua saya yang hanya sopir bus dan penjual nasi goreng dapat mengantarkan anaknya bergelar sarjana (S1), hanya ini kebahagiaan yang bisa saya berikan untuk mereka.

Selama sekolah dan kuliah di UNY, dia menyadari disiplin itu penting, tetapi juga harus diimbangi sifat bijaksana, agar kalau ekspektasi tidak terwujud, maka bisa menerima dan tidak berlarut-larut dalam kecewa.

Bisa lanjutkan kuliah S2

Bibi Nike, Karyati menambahkan, sejak kecil Nike memang rajin dan mau membantu melakukan pekerjaan rumah.

Dosen jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ini berharap agar Nike tetap menjadi anak yang rendah hati, berbakti pada orangtua dan sukses ke depannya.

Baca juga: Kuliah Disetop, Ini Kronologi Konflik Dosen SBM dengan Rektor ITB

"Saya bahkan berkeinginan agar keponakan saya itu dapat melanjutkan S2, tentu dengan beasiswa dari pemerintah juga," harap Karyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau