KOMPAS.com - Ada dua Program Studi (Prodi) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menempati peringkat 47 di dunia dan peringkat 1 nasional. Tentu menjadikan UGM sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Prodi tersebut adalah Agama dan Lintas Budaya (CRCS) dan Prodi S3 Inter-religious Studies (IRS) Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masuk dalam Capaian Bidang Studi Theology, Divinity & Religious Studies.
Hal itu terbukti dalam hasil pemeringkatan The Quacquarelli Symonds World University Ranking (QS WUR) by Subject dalam merilis pemeringkatan bidang studi dan universitas tahun 2022 pada Rabu 6 April 2022 lalu.
Baca juga: 5 Jurusan Hukum Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022, Unair Peringkat 1
Seperti diketahui, di bawah rumpun Art and Humanities, bidang studi Theology, Divinity & Religious Studies di UGM menempati peringkat 47 di dunia dan peringkat 1 nasional.
Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Siti Malkhamah, mengatakan capaian ini merupakan capaian bersama, berkat kerja sama dengan berbagai fakultas dan pimpinan universitas serta kerja sama dengan berbagai mitra.
"Kita tentu bersyukur ada dua prodi yang melakukan kegiatan pembelajaran bertaraf internasional mendapat pengakuan dari QS WUR," kata Siti, dilansir dari laman UGM.
Baca juga: Anak Autis Punya 3 Kesulitan Ini, Psikolog UGM Beri Cara Mengatasinya
Seperti diketahui, dua program studi agama (religious studies) di Sekolah Pascasarjana UGM adalah prodi pada tingkat S2 Agama dan Lintas Budaya (ALB) atau sering disebut CRCS (Centre for Religious and Cross-cultural Studies).
Sedangkan Prodi S3 Inter Religious Studies (IRS) diselenggarakan oleh Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), sebuah konsorsium yang terdiri dari UGM, UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Kristen Duta Wacana.
“Komposisi mahasiswa di kedua prodi ini berasal dari berbagai macam latar belakang suku dan agama, dari dalam dan luar Indonesia dengan pengajar yang berlatar belakang yang beragam pula,” katanya.
Siti Malkhamah menyebutkan, posisi peringkat 47 dunia pada pemeringkatan QS WUR, UGM mendapat total nilai 72.4.
Pemeringkatan penilaiannya dilakukan berdasarkan capaian nilai dari beberapa indikator yang meliputi Sitasi H-Indeks dengan nilai 48,80, Sitasi per Paper 64.3, Reputasi Akademik 77,1, dan reputasi lulusan 70,8.
Baca juga: Harga Pertamax Naik Picu Inflasi Kecil? Ini Kata Pengamat UGM
Menurut Siti, dua kriteria pertama mengukur produktivitas publikasi para dosen di jurnal-jurnal terindeks. “Di bidang penelitian, sejumlah artikel/paper para dosen dan mahasiswa ICRS berhasil diterbitkan di jurnal-jurnal internasional bereputasi,” paparnya.
Selain itu, ada kolaborasi dengan peneliti dari lembaga kajian atau universitas dari berbagai negara merupakan nilai tambah. Sejumlah buku, artikel jurnal, dan laporan diterbitkan secara internasional.
Ia mencontohkan Dr. Zainal Abidin Bagir bersama Prof. Robert W. Hefner (Boston University) menerbitkan Indonesian Pluralities: Islam, Citizenship, and Democracy yang diterbitkan oleh Notre Dame University Press, tahun 2021. Di mana isi buku ini berasal dari penelitian selama tiga tahun sebelumnya yang melibatkan dosen dan peneliti UGM maupun dari Boston University.
Lalu, dari kriteria reputasi akademik di QS WUR merupakan pengukuran berdasarkan respons 130.000 akademisi di seluruh dunia yang menilai institusi-institusi yang mereka anggap sangat baik.