Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Madrasah Raih Medali Internasional, Olah Daun Kelor Jadi Permen Bernutrisi

Kompas.com - 14/04/2022, 11:03 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Lima siswi yang tergabung dalam tim riset Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati meraih medali perunggu Global Competition for Life Sciences (GloCoLiS) 2022 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA).

Ajang ini diikuti 244 tim riset dari 12 negara, termasuk Indonesia. Pemenang lomba diumumkan pada 12 April 2022.

Tim Riset MTsN 1 Pati yang beranggotakan Diera Sarah Dzikriyah, Lu’lu’ Zahira Juair, Izza Raihanun Sekarlangit, Rhea Azalea, dan Lonita Nidras Fathin mengangkat tema penelitian "MORIGI (Moringa Oleifera and Ginger): Jelly Candy that Fulfills the Nutritional Needs of the Body”.

Riset ini memaparkan tentang pembuatan permen jelly yang terbuat dari daun kelor dan jahe yang berguna untuk memenuhi nutrisi tubuh.

Baca juga: Kisah Fawwaz, Siswa Madrasah yang Lolos di 5 Kampus Terbaik Dunia

Diera Sarah Dzikriyah, salah satu tim riset, menceritakan bahwa penelitian ini didasari oleh ketertarikannya dengan permen jelly.

“Awalnya karena ketertarikan kami dengan permen jelly. Permen jelly merupakan salah satu makanan ringan yang disukai oleh anak-anak,” tuturnya seperti dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (13/4/2022).

Selain rasanya manis, lanjut Diera, permen jelly juga disukai karena teksturnya yang kenyal dan bentuknya yang unik.

Namun, produk riset tim MTsN 1 Pati ini berbeda dengan permen jelly pada umumnya. Sebab, permen jelly ini memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung nutrisi yang sangat tinggi dari ekstrak daun kelor dan jahe.

“Selain sebagai makanan ringan, permen jelly ini juga bermanfaat bagi tubuh, “tuturnya.

Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak mengapresiasi kinerja dan inovasi Tim Riset MTsN 1 Pati. Apalagi, sampai meraih prestasi di tingkat internasional.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

“Alhamdulillah, selamat kepada anak-anakku yang tidak pernah lelah berprestasi. Walaupun bulan ramadhan tidak menghalangi kalian untuk tetap berprestasi bahkan di tingkat internasional sekalipun,” ungkapnya.

Syafak menambahkan, riset semacam ini harus terus dilakukan untuk meng-upgrade potensi dan kemampuan siswa. Mereka perlu diberi motivasi dan kesempatan untuk dapat menghasilkan karya-karya inovatif.

“Untuk Tim Riset, jangan cepat berpuas diri. Harus rajin meng-upgrade diri dengan beragam inovasi agar mampu menghasilkan karya-karya inovatif lainnya. Sekali lagi selamat dan tetap tingkatkan kemampuan untuk menghadapi lomba-lomba berkualitas berikutnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau