Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog UGM: Begini 5 Cara Kontrol Emosi

Kompas.com - 15/04/2022, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki tingkat emosi yang berbeda-beda. Ini karena emosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam diri manusia.

Tetapi, mengontrol emosi baik emosi positif maupun emosi negatif cukup sulit dilakukan. Salah satu contohnya ialah ketika meluapkan amarah yang meledak-ledak atau mengekspresikan kegembiraan secara berlebihan.

Menurut Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si., MPsych., Psikolog., setiap orang harus bisa belajar mengelola atau meregulasi emosi agar bisa terekspresikan secara wajar dan sehat.

Baca juga: 2 Prodi UGM Ini Masuk Peringkat Dunia dan Peringkat 1 Indonesia

Tentunya, dalam mengekspresikan emosi harus dengan pas sehingga tidak menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

"Emosi perlu dikelola, mengekspresikannya dengan sehat dan pas. Tidak menahan-nahan namun juga tidak meledak-ledak," ujarnya dikutip dari laman UGM, Kamis (14/4/2022).

Dikatakan, ada sejumlah strategi dalam mengekspresikan emosi. Salah satunya menahan/menekan emosi. Contohnya saat berduka menahan rasa duka karena tidak ingin terlihat lemah dan berduka di hadapan orang lain.

"Sebenarnya strategi ini kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi," terangnya.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini juga mengatakan cara lain mengelola emosi adalah dengan merenung. Yakni mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri.

Berikutnya, mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Misalnya, marah-marah dan berperilaku kasar serta merugikan orang lain.

5 cara kontrol emosi

Meski demikian, tidak semua emosi harus diekspresikan atau dilepaskan. Namun, harus selektif dalam melepas dan menahan emosi.

1. Lakukan pemilihan situasi

Memilih akan merasakan emosi atau tidak. Misalnya, setiap melihat dialog politik di TV kita mudah tersulut amarahnya. Maka sebaiknya hal tersebut dihindari.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini 5 Cara Penanganan Diare pada Anak

"Sebelum melakukan pemilihan situasi, kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya," katanya.

2. Memodifikasi lingkungan

Saat kita merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat. Jadi semua bisa dilakukan dengan mengatur lingkungan kita lebih baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau