KOMPAS.com - Setiap orangtua ingin anak tumbuh pintar dan berprestasi di sekolah. Hal tersebut dapat diwujudkan bila anak senang belajar. Tentunya, tak terlepas dari dukungan dan dorongan motivasi dari orangtua.
Bukan hanya berprestasi di sekolah, kebiasaan rutin belajar juga bisa melatih kemampuan berpikir anak dan membuat anak mampu menyelesaikan masalah dengan baik.
Sebaliknya, bila anak malas belajar tak hanya menimbulkan dampak negatif pada anak, namun juga orangtua.
Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa
Berikut dampak dari malas belajar, melansir laman Sekolah BPK Penabur:
Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah.
Hal ini bisa saja membuat anak merasa kesal hingga stres saat sekolah.
Orangtua pun akan mendapatkan peringatan dari sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah.
Kesulitan ini juga akan membuat anak tidak maksimal dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dari sekolah.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Bila anak malas belajar dalam mengikuti pelajaran di sekolah, hal ini bisa menyebabkan anak tinggal kelas. Tentu hal ini tidak diinginkan orangtua maupun guru.
Bukan hanya berdampak negatif bagi masa depan anak, tinggal kelas juga dapat menimbulkan sejumlah kerugian seperti waktu sekolah yang lebih lama dan biaya ekstra yang harus dikeluarkan.
Anak yang malas belajar cenderung kesulitan saat ujian. Anak sering kali tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan saat ujian.
Sehingga sebagai jalan pintas mereka akan sering menyontek. Padahal menyontek merupakan tindakan yang tak terpuji.
Tak hanya dilarang, menyontek juga dapat membuat anak tidak mau berusaha dan memupuk mental mencuri sejak dini.
Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran 2022: UGM, UI, Undip, Unpad
Kesulitan menerima pelajaran, apalagi hingga tinggal kelas bisa membuat anak menjadi tidak percaya diri.
Banyak survei yang membuktikan bahwa anak yang tidak percaya diri bisa menjadi korban maupun pelaku bully.
Selain itu, rasa tidak percaya diri juga akan membuat anak semakin sulit untuk menerima pelajaran di sekolah. Anak pun akan mengalami kesulitan bergaul yang berdampak pada kemampuannya bersosialisasi.
Baca juga: Ahli Gizi Unair: Begini Cara Menjaga Kadar Kolesterol Selama Puasa
Tak hanya berdampak secara akademis, malas belajar juga dapat membuat wawasan anak menjadi sempit. Padahal ada begitu banyak pengetahuan di luar sekolah yang bisa anak pelajari.
Wawasan yang luas juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan anak di masa depan, seperti melatih kemampuan berpikir, kemampuan menyelesaikan masalah, mengikuti perkembangan terkini, hingga mudah bergaul karena anak menjadi mudah diajak ngobrol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.