Hal yang diterapkan pada pendidikan Montessori adalah bagaimana peserta didik memiliki kebebasan dalam belajar, tempat belajar yang menyenangkan dan dapat membangun karakter peserta didik dengan metode bernyanyi dan menari.
Sedangkan pemikiran dari Tagore diambil Ki Hadjar Dewantara dari sisi konsep kebebasan dan merdeka yang beliau terapkan dalam sistem pembelajaran Taman Siswa.
Baca juga: 7 Negara Penghasil Kurma Terbesar di Dunia, Siswa Sudah Tahu?
Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi wartawan di Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.
Bahkan melalui tulisannya Ki Hadjar Dewantara gencar mengkritik Belanda. Beliau sering membuat tulisan yang menyoroti pemerintahan Belanda lewat berbagai surat kabar.
Seperti tulisannya 'Seandainya Aku Seorang Belanda' yang membuat beliau diasingkan ke negeri Belanda.
Semasa hidupnya, Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri sekolah Nationaal Onderwijs Taman Siswa atau yang sekarang dikenal dengan Taman Siswa. Sekolah Taman Siswa pertama didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada bulan Juli tahun 1922.
Baca juga: Siswa, Ini 7 Tradisi Lebaran yang Biasa Dilakukan Masyarakat Indonesia
Itulah sisi lain dari Ki Hadjar Dewantara yang menarik untuk disimak. Prestasi yang berhasil diraih Ki Hadjar Dewantara ini bisa menginspirasi generasi muda di Indonesia untuk melakukan hal positif selagi masih muda.
Selamat Hari Pendidikan Nasional!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.