Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Ungkap 4 Ancaman Upaya Pelestarian Serangga

Kompas.com - 25/05/2022, 10:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangga menjadi salah satu binatang yang sering muncul di kehidupan manusia.

Kehadirannya memang sering kali mengganggu. Di setiap rumah ada obat pembasmi serangga untuk menghalau binatang yang tidak diinginkan.

Meski sejumlah serangga dianggap mengganggu dan bisa saja membawa efek tidak bagus apabila menggigit manusia, namun ada pula serangga yang bermanfaat lho.

Dosen muda Institut Pertanian Bogor (IPB) University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Nadzirum Mubin mengatakan, perlu adanya upaya pelestarian serangga. Khususnya untuk bidang ethno-entomologi.

Baca juga: Kampus Mengajar Angkatan 4 Segera Dibuka, Cek Syaratnya

Serangga menjadi bagian kehidupan bermasyarakat

Nadzir menjelaskan, bahwa ethno-entomologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan serangga. Ia menyebut, banyak serangga yang sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat.

Ia mencontohkan, undur-undur (Neuroptera: Myrmeleontidae) merupakan predator. Tetapi secara tradisional, undur-undur ini dimanfaatkan masyarakat untuk mengobati berbagai jenis penyakit.

Undur-undur sering dikonsumsi sebagai obat diabetes, darah tinggi, dan gatal-gatal.

"Tidak hanya terbatas dimanfaatkan secara tradisional, sudah banyak publikasi yang mengonfirmasi bahwa undur-undur ini memiliki zat tertentu sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan," kata Nadzirum Mubin seperti dikutip dari laman IPB, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Mahasiswa, Kenali 5 Pendiri Startup Terkenal dari Indonesia

Serangga dimanfaatkan sebagai sumber makanan

Ia menerangkan, pengetahuan tradisional lainnya juga banyak menyebutkan bahwa serangga dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.

Hal ini disebabkan karena serangga mengandung protein yang sangat tinggi. Beberapa serangga yang dikonsumsi karena kandungan protein yang tinggi yaitu seperti ulat sagu, tepung jangkrik, botok tawon, peyek laron maupun belalang.

"Pengetahuan tradisional menjadi kunci dari pelestarian serangga tersebut sehingga serangga-serangga yang dimanfaatkan tidak tereksploitasi terlalu besar," urainya.

Ancaman pelestarian serangga

Meskipun secara tradisional serangga-serangga tersebut memberikan manfaat yang luar biasa, terdapat banyak ancaman dalam upaya pelestariannya.

Baca juga: 7 Inspirasi Desain Kamar Kos Bikin Nyaman, Mahasiswa Yuk Coba

Nadzir ada beberapa ancaman yang menjadi ancaman pelestarian serangga, antara lain:

1. Perubahan iklim.

2. Kehilangan habitat karena alih fungsi lahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com