Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Prasetiya Mulya Buka Program Wirausaha Gratis, Simak Ketentuannya

Kompas.com - 28/07/2022, 09:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Saat ini, Setiawan menjelaskan, sekitar 27 persen lulusan Universitas Prasetiya Mulya langsung mengambil jalan sebagai wirausaha.

“Jumlah ini lebih tinggi dari kampus bisnis dunia, di mana rata-rata lulusan mereka hanya 11 persen yang begitu lulus langsung menjadi wirausaha.”

Setiawan menjelaskan, pendidikan ilmu bisnis sangat penting bagi para calon wirausaha.

“Meski pada dasarnya siapa saja bisa memulai bisnisnya sendiri, dan banyak orang yang mengatakan menjadi wirausaha itu tidak perlu sekolah, tapi ilmu bisnis yang diajarkan di kampus, dapat menjadi faktor penentu kesuksesan usaha seorang wirausaha,” ujar Setiawan.

Baca juga: Murid Kelas 10 Kreasikan Tenun Jadi Fesyen Milenial, Beromzet Ratusan Juta

“Mereka yang berbisnis tanpa bekal ilmu akademis, akan belajar melalui proses trial and error. Biasanya proses itu memakan waktu panjang, bisa 10 sampai 15 tahun sampai mereka menemukan formula tepat," imbuhnya.

Sementara itu, Setiawan melanjutkan, pelaku wirausaha yang dibekali dengan teori dan ilmu bisnis punya kemampuan untuk menemukan ide, mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan menjalankan bisnisnya secara terstruktur.

“Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan dan ketidakpastian saat mereka menjalankan bisnisnya,” kata dia.

Di Prasetiya Mulya, kata Setiawan, para mahasiswa dididik dan diajak untuk menjalani proses bisnis dari mulai menggali ide sampai menghadapi aneka tantangan usaha itu, bahkan sejak masa awal perkuliahan.

Selain ilmu bisnis, Universitas Prasetiya Mulya juga melengkapi kurikulumnya dengan STEM atau science, technology, engineering, and math. Dengan kolaborasi dua rumpun ilmu ini, menurut Setiawan, para peserta didik di Prasetiya Mulya pun mendapatkan bekal ilmu teknologi.

“Sehingga para mahasiswa akan memiliki visi yang panjang, terbiasa menghadapi perubahan tren, serta siap membuat berbagai inoviasi dan model bisnis. Hal yang tak kalah penting adalah, mereka juga dibekali dengan kepekaan sosial, sehingga ke depannya bisnis yang mereka bangun bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain," paparnya.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Jadi Wirausaha Muda, Raup Omzet Rp 15 Juta Per Bulan

Dua mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang kini menjalani semester IV di Program S1 Bisnis, Clarissa Mitzi dan Siditio Oktobiliandy, mengakui besarnya manfaat ilmu yang mereka dapatkan di kampus sebagai bekal menjalankan usaha. Clarissa yang kini tengah mengembangkan bisnis dessert frozen yoghurt bernama Kuka, mengatakan di dunia nyata menjalankan bisnis tidaklah mudah.

“Niat dan ide saja tidak cukup. Calon pengusaha harus memiliki perencanaan yang baik sebelum mengeksekusi idenya. Teori-teori bisnis yang kami dapatkan di kampus sangat membantu saat kami membuat perencanaan, mulai menjalankan usaha, dan mencari cara untuk mengembangkan usaha kami,” ujarnya.

Sedangkan, Tio yang tengah membangun bisnis produk perawatan rambut Serra berpendapat, ilmu bisnis sangat menentukan tingkat keberhasilan sebuah usaha yang dijalankan.

“Tanpa ilmu, berbisnis itu seperti berjudi, perbandingan gagal dan berhasilnya 50:50. Tapi dengan dasar ilmu bisnis yang dimiliki seorang calon pengusaha dapat meningkatkan peluang keberhasilannya hingga 20-30 persen," tambahnya.

Selain itu, ilmu bisnis juga bisa membuat seorang pengusaha menjalankan bisnisnya secara sustainable.

“Karena dengan ilmu bisnis, pengusaha dapat membuat perencanaan yang matang dan tepat, sehingga bisnisnya bisa berjalan untuk jangka waktu panjang, tidak sekadar jadi lalu berhenti di tengah jalan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau