KOMPAS.com - Selama ini, renang jadi salah satu olahraga air yang banyak peminatnya. Mulai anak-anak hingga usia dewasa.
Tapi, bagi kalangan lanjut usia atau lansia sebenarnya juga boleh untuk berenang. Karena ada manfaatnya. Maka, ini penjelasan manfaat berenang bagi lansia.
Menurut Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Subagyo, olahraga yaitu setiap aktivitas fisik ataupun permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur alam, orang lain maupun diri sendiri.
"Apa manfaat olahraga bagi lansia? Olahraga bermanfaat untuk mendukung tujuan hidup sehat, bugar dan bahagia," ujarnya dikutip dari laman UNY, Kamis (4/8/2022).
"Namun begitu juga perlu diketahui olahraga apa yang tepat baginya," imbuh Prof. Subagyo.
Baca juga: Akademisi UNY: Ini Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini
Akan tetapi, olahraga renang juga dapat dilakukan oleh lansia. Selama ini olahraga renang banyak diikuti atau dilakukan oleh anak-anak dan usia remaja.
"Namun bagi lansia, nampaknya belajar renang merupakan aktivitas olahraga yang jarang dilakukan. Walaupun begitu olahraga renang sejatinya bagi lansia memiliki beberapa keuntungan," jelasnya.
1. Pertama, resiko cidera fisik kemungkinan sangat kecil karena semua aktivitasnya dilakukan di air.
2. Kedua, pada waktu beraktivitas suhu tubuh relatif terkendali, karena suhu air di kolam relatif lebih rendah dari suhu tubuh sehingga kemungkinan untuk dehidrasi dapat dihindari.
3. Ketiga, olaharaga renang menguntungkan bagi lansia yang memiliki berat tubuh berlebih atau bahkan yang sudah dapat dikategorikan sebagai obesitas.
Mengapa alasan-alasan tersebut menguntungkan, salah satunya lansia dapat terhindar dari cidera yang serius karena tidak ada kemungkinan jatuh saat berolahraga, dengan bergerak di air terutama lansia.
Baca juga: Mahasiswa UNY Bimbing ABK sampai Bisa Calistung
Karena beraktivitas di darat bagi lansia, dapat mempertahankan keseimbangan saja tidak akan mudah dan dapat beresiko jatuh dan berakibat cidera dan berakibat fatal.
Begitu pula dengan efek kenaikan suhu tubuh, tidak seperti beraktivitas di air di darat otomatis suhu tubuh juga terpengaruh oleh panas terik matahari.
Dijelaskan, aktivitas fisik di terik matahari yang dilakukan terus menerus dan tanpa asupan cairan yang cukup akan berbahaya apalagi apabila tidak sadar akan bahaya dehiderasi.
Bagi orang yang dalam kategori obesitas menopang berat badan merupakan hal yang cukup berat, terutama bagi tulang dan persendian, apalagi ketika berolahraga semua aktivitasnya cenderung harus melawan gravitasi seperti berlari, melompat, dan lainnya.