Kondisi berat tubuh yang berlebih akan menambah berat pula bagi tenaga yang dibutuhkan untuk beraktivitas fisik.
Sedangkan beraktivitas di air ketika berenang justru memberikan keuntungan bagi lansia yang memiliki berat badan berlebih dikarenakan di air ia tidak menopang berat badannya sendiri karena ditopang oleh gaya dorong air.
Baca juga: Siswa, Ternyata Renang Jadi Olahraga sejak Zaman Prasejarah
Akan tetapi, dosen mata kuliah pendidikan olahraga itu mengatakan bahwa renang bagi lansia tidak dalam intensitas yang memaksa seperti yang dilakukan anak-anak, remaja atau dewasa terlebih pada renang prestasi.
Tapi, olahraga renang bagi lansia, tentunya memerlukan inovasi dan pengembangan tersendiri agar aktivitasnya dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lansia.
Kolam renang tempat untuk melakukan aktivitas renang bagi lansia pun bisa dibuat berbeda agar keamanan dan keselamatan dapat tetap terjaga.
Jarak tempuh untuk berenangnya juga tidak seperti untuk remaja atau dewasa, demikian pula gerakan yang dilakukan tidak harus dipaksakan seperti melakukan teknik gaya renang yang ada ketika berkompetisi.
Sedang yang digarisbawahi adalah perlunya pengembangan dan inovasi aktivitas olahraga renang bagi lansia secara lebih lanjut untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
Renang bagi lansia dilakukan secara terukur dan dibuat dalam aktivitas yang menyenangkan dengan konsep renang rekreasi, tidak menitikberatkan pada teknik/gaya renang, jarak dan waktu seperti renang kompetisi.
Baca juga: Ini Cerita Alumnus UNY yang Peduli Pendidikan di Daerah 3T