KOMPAS.com - Siapapun pasti pernah jatuh cinta. Rasanya jatuh cinta, membuat bahagia, senang, kadangkala perasaan terasa nyaman.
Cinta itu kompleks, dia membingungkan. Tidak ada wujudnya tapi bisa sangat membahagiakan, tidak tampak tetapi sangat menyakitkan.
Pernahkan membayangkan, bagaimana cara kerja otak dan apa yang terjadi pada tubuh kita saat sedang jatuh cinta?
Apa otak manusia yang menentukan pada siapa seseorang jatuh cinta?
Dilansir dari laman Ners Universitas Airlangga (Unair), cinta dapat diterjemahkan sebagai suatu perasaan yang kuat dari rasa kasih sayang atau perasaan suka terhadap seseorang atau benda.
Baca juga: Pakar Unair: Begini Aktivitas Otak Saat Menjelang Kematian
Hingga akhirnya memunculkan gairah seksual atau hubungan seksual secara umum.
Sehingga dapat dikatakan bahwa cinta merupakan emosi yang berasosiasi dengan aktivitas sosial atau keinginan dan hasrat serta partisipasi keterlibatan individual di dalamnya.
Munculnya perasaan cinta dipicu terutama oleh faktor visual walaupun faktor lain yang juga berperan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa, pada saat kita melihat wajah seseorang yang kita cintai dengan hasrat mendalam, sejumlah area di otak akan teraktivasi.
Area yang terdapat di korteks serebri dan subkortikal tersebut merupakan area otak yang terkait emosi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.