2. Limbah organik (seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan lainnya) ditimbang sebanyak 2 kg kemudian dicacah.
Baca juga: UAD Kembangkan Maggot, Solusi Pengurai Sampah Bernilai Ekonomi
3. Limbah yang susah dicacah kemudian dihaluskan menggunakan blender atau bisa menggunakan alat penghalus lainnya.
4. Limbah organik tersebut ditambahkan 2 liter air, 400 ml EM4, dan 400 gram gula merah yang telah dihaluskan kemudian diaduk hingga homogen atau merata.
5. Masukkan ke wadah untuk difermentasi, dan selang dihubungkan dengan botol berisi air untuk gas yang dihasilkan. Setelah itu wadah ditutup rapat dan direkatkan bagian yang mungkin terdapat sirkulasi udara menggunakan plastisin.
6. Proses fermentasi POC limbah organik berlangsung selama tiga minggu.
7. Usai difermentasi, dilakukan pengamatan. Warna larutan POC menjadi kuning kecoklatan, tidak terdapat belatung, dan tidak berbau busuk. Ciri tersebut merupakan tanda bahwa proses fermentasi POC berhasil.
8. Adapun langkah terakhir adalah memisahkan hasil fermentasi dengan cara disaring.
9. POC siap diaplikasikan ke tanaman.
Baca juga: Webinar UAD Beberkan Cara Bangun Bisnis di Era Digital
Dikatakan, pembuatan POC dapat diterapkan pada skala terkecil, seperti di rumah tangga atau desa yang nantinya bisa menjadi program yang bersifat masif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.