KOMPAS.com – SMAN 8 Yogyakarta berhasil menduduki posisi pertama sekolah terbaik se-Yogyakarta berdasarkan nilai UTBK 2022 yang diumumkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Jumat (26/8/2022).
Dari daftar yang dikeluarkan, SMAN 8 Yogyakarta mendapat nilai 628,538, dari total puluhan ribu sekolah yang mengikuti penilaian.
Sedangkan posisi nasional, SMAN 8 Yogyakarta berada di peringkat 11 menjadi sekolah terbaik di Indonesia.
Baca juga: Profil SMA Labschool Kebayoran, SMA Swasta Terbaik di Jakarta
Berdasarkan pencapaian tersebut, menarik untuk mengetahui lebih lanjut profil SMAN 8 Yogyakarta. Dengan begitu, semakin mengetahui strategi sekolah dalam mencapai prestasinya, fasilitas penunjang kualitas siswa, metode pembelajaran, dan lain-lain.
Berdasarkan rangkuman Kompas.com, alamat SMAN 8 Yogyakarta terletak di Jl. Sidobali No. 1, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta. Dahulu banyak orang mengenal SMAN 8 Yogyakarta sebagai Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan 10 atau Delayota.
Sekolah ini berdiri pada 18 Desember 1973, sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 235/O/1973. Pendirian SMAN 8 Yogyakarta berbarengan dengan 33 SMPP lainnya di Indonesia.
Pada 8 Januari 1974, kegiatan belajar mengajar SMPP 10 Yogyakarta (SMAN 8 Yogyakarta) menempati gedung baru berlantai 2.
Adapun penyelenggara kegiatan proses belajar mengajar di SMAN 8 Yogyakarta diserahkan ke SMAN 5 Yogyakarta yang waktu itu dipimpin oleh R. Muh. Solihin, dengan jumlah siswa sebanyak 196 orang yang terbagi dalam 5 kelas.
Pada 1 April 1975, sebanyak 21 guru dan 12 karyawan tata usaha resmi dimutas dari SMAN 5 Yogyakarta ke SMAN 8 Yogyakarta (SMPP 10 Yogayakarta).
Pada tahun pelajaran 1976, SMAN 5 Yogyakarta dipindahkan ke lokasi baru, yakni di Desa Tinalan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Maka dari itu, SMPP 10 Yogyakarta harus berusaha melengkapi meja dan kursi siswa yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca juga: Mengenal BP3, Pengganti LTMPT di Seleksi Masuk PTN 2023
Namun berkat kerja sama sekolah dengan BP-3 serta bantuan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka kekurangan tersebut dapat diatasi.
Tahun pelajaran 1980/1981, SMPP 10 Yogyakarta semakin terkenal di masyarakat. Akibatnya animo untuk masuk SMPP 10 Yogyakarta semakin besar.
Dan pada tahun 1982/193, SMPP 10 Yogyakarta mendapat kepercayaan Dekdikbud (Kemendibud) untuk melaksanakan sistem belajar tuntas (mastery learning) dengan pendekatan seluruh kelas (waktu itu ada 12 kelas, masing-masing tingkat ada 4 kelas).
Pada tahun 1985/1986 terjadi perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMAN 8 Yogyakarta.
Untuk itu, riwayat SMAN 8 Yogyakarta tidak dapat meninggalkan jejak SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan SMAN 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta.