Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Universitas Indonesia, Berawal dari Sekolah Kedokteran

Kompas.com - 21/09/2022, 07:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dengan cakupan disiplin ilmu yang sangat luas. Setidaknya lebih dari 400.000 alumni telah dihasilkan kampus ini. Namun, tahukah kamu jika awal kisah UI bermula dari sekolah kedokteran?

Dikenal sebagai “Kampus Perjuangan”, bisa dikatakan UI merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Universitas ini dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1849.

Awal kisah UI dimulai dari sekolah kedokteran

Latar belakang pendirian UI di masa kolonialisme adalah karena melonjaknya jumlah penduduk di Pulau Jawa pada masa Pemerintah Hindia-Belanda. Kondisi tersebut menyebabkan permasalahan kesehatan berupa kurangnya tenaga kesehatan untuk menangani masyarakat, sehingga dibutuhkan dokter-dokter tambahan untuk membantu dokter yang sudah ada.

Baca juga: Sosok Kevin, Lulusan Terbaik Kedokteran UI dengan IPK Tertinggi

UI kemudian didirikan sebagai sekolah kedokteran untuk menghasilkan dokter-dokter tambahan tersebut pada tahun 1849 dan menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran UI.

Pada awalnya, sekolah tersebut fokus pada ilmu kedokteran, tepatnya pendidikan tenaga mantri.

Setelah sempat mengalami perubahan nama di akhir abad 19, tepatnya di tahun 1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau dikenal juga sebagai STOVIA.

STOVIA berhasil menjadi tempat pendidikan terbaik untuk calon dokter di Indonesia selama 75 tahun lamanya. Demi pengembangan, STOVIA yang merupakan sekolah menengah ditutup pada 1927.

Kemudian, pada 1927 STOVIA ditingkatkan menjadi lembaga pendidikan yang setara dengan pendidikan tinggi. Maka, dibangunlah sebuah sekolah kedokteran dan empat sekolah tinggi lain di beberapa kota di Jawa yakni:

1. Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) di Bandung pada 1920.

2. Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia pada 1924.

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran 2022: UGM, UI, Undip, Unpad

3. Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940.

4. Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor pada 1941.

5. Nood-universiteit (Universitas Darurat), yang dibangun pada tahun 1946.

Acara Puncak Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) tahun 2022, Kamis (25/8/2022).Dok. UI Acara Puncak Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) tahun 2022, Kamis (25/8/2022).

Berdirinya Universitas Indonesia di Salemba dan Depok

Pada 1947, Nood-universiteit kemudian berganti nama menjadi Universiteit van Indonesië di Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota negara. Universitas ini kemudian pindah ke Jakarta pada 1949 setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, Universiteit van Indonesië kemudian disatukan menjadi “Universiteit Indonesia” pada 1950 dengan membentuk beberapa fakultas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau